Bisnis.com, JAKARTA--PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mengaku tertarik untuk ikut dalam lelang proyek pembangunan jalan tol Balikpapan - Samarinda sepanjang 99,02 kilometer yang rencananya akan mulai dilelang tahun depan.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Adityawarman mengaku pihaknya tertarik untuk ikut masuk dalam proyek yang menjadi jalan Trans Kalimantan. Dia menilai proyek ini memiliki kemiripan dengan proyek jalan tol Trans Sumatra yang juga sudah dikerjakan oleh Jasa Marga.
“Kami masih menunggu VGF (vialibility gap fund / dana dukungan tunai) dari pemerintah selesai. Kalau sudah selesai, kami akan masuk,” ujarnya kepada Bisnis.com, baru - baru ini.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kaltim Taufik Fauzi mengatakan lelang proyek jalan tol tersebut siap dilaksanakan apabila dana pinjaman dari China sudah ada kepastian waktu pencairannya.
Rencananya, Paket I dan Paket V akan dilelang terlebih dahulu karena lahannya lebih siap dibandingkan dengan paket lainnya.
Dia mengatakan setelah paket tersebut dibangun, investor yang memenangkan pekerjaan konstruksi tersebut akan mendanai kekurangan investasi proyek.
Proyek tersebut, kata Taufik, memang perlu mendapat bantuan pendanaan dari pemerintah karena hasil studi kelayakan menyebutkan proyek itu tidak layak secara finansial.
“Kalau bantuan pemerintah ini sudah terealisasi, tentunya proyek ini akan menarik bagi investor. Ini akan memperlancar arus manusia, barang dan jasa di Kaltim,” katanya.
Mengenai pembebasan lahan, Taufik mengaku masih ada sedikit masalah terkait dengan ganti rugi pada tanam tumbuh di areal Tahura Bukit Soeharto.
Ganti rugi tersebut tidak bisa dilakukan menggunakan anggaran pemerintah karena bisa menimbulkan masalah hukum di kemudian hari.
"Kami sedang cari solusi agar penyelesaian masalah tanam tumbuh ini bisa segera dilakukan," katanya.
Saat ini, dari panjang jalan 99,02 kilometer, lahan yang masih belum dibebaskan sepanjang 16,53 kilometer. Adapun, lahan yang sudah tersedia untuk dibangun jalan sepanjang 82,49 kilometer.
Pemerintah menyatakan dukungannya terhadap proyek tol Balikpapan-Samarinda melalui pembangunan fisik pada dua seksi masih menunggu cairnya pinjaman dari China.
Ketua Apindo Kaltim M. Slamet Brotosiswoyo mengatakan adanya jalan tol tersebut akan membantu mengurangi biaya produksi.
“Semakin rendah biaya produksi, harga barang akan semakin terjangkau. Akibatnya penjualan akan semakin meningkat yang memicu peningkatan produksi,” tuturnya.
Dia mengatakan untuk jangka panjang Kaltim memerlukan infrastruktur yang lebih baik dari saat ini. Hal ini sebagai syarat untuk mendukung mobilisasi dan pergerakan ekonomi masyarakat.
Tak hanya itu, Slamet menambahkan, fasilitas tersebut akan menjadi fasilitas penunjang bagi kehidupan masyarakat.