Bisnis.com, JAKARTA--Tim transisi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mengusulkan untuk membubarkan PT Pertamina Energy Trading Limited atau Petral. Apa komentar Dahlan Iskan?
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan enggan mengomentari usulan pembubaran Petral. "Saya enggak mau berkomentar, saya masih jadi menteri," ungkapnya, Kamis (25/9/2014).
Saat baru menjabat sebagai Menteri BUMN, Dahlan Iskan sempat sesumbar akan membubarkan anak usaha PT Pertamina (Persero) yang berbasis di Singapura itu.
Namun, seiring berjalannya waktu, Petral tak kunjung dibubarkan dan masih menjadi importir minyak untuk Indonesia.
Pembubaran Petral mengemuka dalam diskusi Kelompok Kerja (Pokja) Energi Tim Transisi dengan puluhan ahli yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Tercatat, hingga Juni 2012, volume perdagangan minyak Petral mencapai 742 juta barel per hari (mbcd) atau 104% dari 2012, yakni 717 mbcd.
Sebesar 97,32% kegiatan perdagangan Petral untuk mendukung Pertamina dalam menyediakan kebutuhan minyak mentah dan produk minyak, sisanya 2,68% untuk perdagangan lain.