Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM Optimistis Penerapan B20 Sesuai Rencana

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia optimis rencana penerapan biodiesel untuk sektor transportasi dan industri sebesar 20% (B20) akan berjalan pada 2016.

Bisnis.com, BANDUNG - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia optimis rencana penerapan biodiesel untuk sektor transportasi dan industri sebesar 20% (B20) akan berjalan pada 2016.

Saat ini, pihaknya tengah menjalani uji jalan pemanfaatan B20 dengan target 40.000 KM.

Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Dadan Kusdiana mengatakan, saat ini pemanfaatan B10 sedang berlangsung dan tidak ada masalah.

Hanya, diakuinya persoalan infrastruktur untuk pengiriman Biodiesel ke Timur yang mendapatkan dukungan Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia (Apbrobi) perlu dilakukan.

Sedangkan untuk B20 akan start di 2016. Uji jalan pemanfaatan B20 ini melintasi tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

"Saat ini telah berhasil ditempuh jarak sekitar 20.000 KM dari target 40.000 KM," katanya, kepada wartawan usai Seminar Kajian Teknis dan Uji Pemanfaatan Biodiesel (B20) di kampus ITB, Selasa (23/9/2014).

Berbagai uji coba yang dilakukan terdiri dari rating komponen, uji emisi, uji pelumas, uji sifat fisika dan kimia bahan bakar dan uji kinerja kendaraan. Kebijakan pemanfaatan B20 ini selain bermanfaat bagi kendaraan, peralatan berat juga bagi masyarakat.

Kegiatan tersebut menjadi bukti keseriusan pemerintah terhadap hasil pemanfaatan energi alternatif secara reguler yang saat ini sedang berjalan.

Disinggung mengenai dipilihnya ITB sebagai tempat uji pemanfaatan Biodiesel, menurutnya, karena kampus tersebut memiliki banyak pengalaman dalam uji coba biofuel bagi keadaan bermotor.

Pada kesempatan tersebut, pihaknya ingin menyampaikan hasil sementara mengenai uji pemanfaatan dan finalnya baru akan disampaikan pada akhir 2014.

"Sejauh ini, kami tidak menemukan kendaraan yang mogok dan saya yakin tidak ada yang mogok. Pengujian ini semacam konfirmasi kepada publik dan proses ini mendapatkan dukungan dari Gaikindo dan Aprobi," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Aprobi Aslam Kalyubi mengatakan, potensi untuk bahan baku biodiesel sangatlah melimpah. Dari produksi 30 juta ton CPO per tahun sekarang ini yang terpakai di dalam negeri baru 7 juta ton. Sisanya digunakan untuk ekspor.

"Sedangkan yang digunakan untuk biodisel baru 2 juta ton. Ketersediaan bahan baku pun melimpah. Kedepannya akan ada bahan baku baru seperti kemirisunan sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ujarnya.

Disebutkannya, saat ini dari kapasitas produksi yang telah disanggupi baru 15% pemanfaatan biodiesel. Sedangkan untuk pemanfaatan 20% tentu kapasitasnya harus ditambah. Setidaknya ada dua hal yang perlu diperhatikan yakni kapasitas produksi dan kualitas.

Kualitas akan terus diperbaiki. Terlebih ada Standar Nasional Indonesia (SNI) yang terus direview. Diharapkan pemanfaatan biodiesel bisa mengurangi ketergantungan pemerintah terhadap impor BBM dari Singapura.

Dosen jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri ITB Tatang Hernas Soerawidjaja mengatakan, sebenarnya Indonesia sudah seharusnya mulai beralih untuk menggunakan energi alternatif seperti pemanfaatan biodiesel.

Upaya tersebut selama ini terkesan gagal lantaran pemerintahan saat ini tidak memiliki politicall will yang kuat.

"Makanya, saya berharap sesuatu lebih baik dengan presiden yang baru. Karena ketika Indonesia ingin maju ada orang yang masih menginginkan agar impor BBM tetap berjalan," ujarnya.  

Menurut dia, ada hal yang perlu dipertanyakan dari kebijakan impor BBM yakni apa mungkin para pengimpor itu tidak mendapatkan diskon?

Pasalnya, pengusaha di Batam yang membeli BBM dari Singapura sebanyak 20.000 barrel per minggu saja diberi diskon.

"Masa pemerintah yang membeli 700.000 barrel setiap hari tidak mendapatkan diskon, Kan tidak mungkin," paparnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Herdi Ardia
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper