Bisnis.com, CIKARANG-- PT Fonko International Pharmaceuticals, Dexa Group, akan memproduksi sediaan obat kanker dengan kapasitas sebanyak 4 juta vial per tahun.
"Produksi obat ini masih menunggu nomor registrasi dari Badan POM, yang diperkirakan akan keluar pada 2015 nanti," kata Ferry Soetikno, Pimpinan Dexa Group, usai peresmian Fasilitas Produksi Sediaan Onkologi PT Fonko International Pharmaceuticals, di Cikarang, Senin (22/9/2014).
Dia mengatakan pabrik baru ini untuk sementara berkapasitas memproduksi 4 juta vial. Terdiri atas 3 juta vial injeksi cair, dan 1 juta vial injeksi lyophilized (sediaan serbuk beku kering).
"Investasi untuk pabrik baru ini mencapai ratusan miliar rupiah. Tapi, tidak sampai Rp1 triliun," ungkap Ferry.
Dia mengatakan nanti kalau sudah berproduksi, akan mengikuti berapa besar kebutuhan obat tersebut. "Saat ini sekitar 1 juta vial per tahun kebutuhan obat kanker tersebut," ujarnya.
Gedung Fonko ini terletak di dalam area pabrik obat Dexa Group lainnya di Kawasan Industri Jababeka II, Cikarang, Bekasi. Luas gedung berlantai tiga ini sekitar 6.000 meter persegi.
Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi yang meresmikan fasilitas produksi tersebut, mengatakan investasi untuk membangun pabrik ini cukup mahal nilainya.
Contohnya untuk sistem penyediaan air bagi obat ini, menghabiskan dana sekitar Rp40 miliar, belum lagi untuk sistem udara, dan lainnya.
Prevalensi penyakit kanker di dunia, termasuk Indonesia, mengalami peningkatan yang cukup pesat. Disamping itu program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segera meningkatkan aksesabilitas pasien kanker pada obat.
"Kedua hal tersebut diperkirakan akan mendorong peningkatan permintaan obat kanker yang sangat pesat juga," kata Ferry.
Namun, lanjutnya, hingga kini suplai obat kanker terkendala, karena produk-produk tersebut masih sangat kental tergantung pada suplai impor dalam keadaan kelangkaan global produk onkologi.
Untuk memenuhi kebutuhan obat kanker tersebut, katanya, Fonko membangun fasilitas produksi sediaan onkologi. "Diharapkan menjawab tantangan peningkatan permintaan obat kanker yang berkualitas dengan harga terjangkau," ungkapnya.
Menurut dia, standar kualitas yang tinggi dan harga yang terjangkau dicapai dengan pemilihan teknologi yang cermat dan tepat guna, serta sistem berkualitas yang dirancang dengan baik.
"Itu semua tidak mungkin dicapai tanpa perpaduan desain pabrik, peralatan produksi dan laboratorium yang memadai, sistem kualitas maupun proses produksi yang andal, yang merupakan hasil akhir dari buah pikir, komitmen dukungan dari berbagai pihak," ungkap Ferry.