Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

900 Ha Lahan Pertanian di Bali Kekeringan

Cuaca panas ditambah belum selesainya perbaikan saluran irigasi primer menyebabkan lahan pertanian seluas 900 ha di Bali mengalami kekeringan.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, DENPASAR - Cuaca panas ditambah belum selesainya perbaikan saluran irigasi primer menyebabkan lahan pertanian seluas 900 ha di Bali mengalami kekeringan.

Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bali, wilayah yang mengalami kekeringan adalah Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana dengan luasan total 400 Ha. Adapun dari luasan itu, lahan yang mengalami intensitas puso atau gagal panen hanya 150 Ha, sedangkan sisanya hanya mengalami gagal panen ringan dan berat.

Khusus lahan pertanian yang kekeringan akibat perbaikan saluran irigasi terdapat di Kabupaten Badung dengan total luasan mencapai 500 Ha. Diprediksi luas lahan pertanian yang kekeringan di Bali akan bertambah banyak, karena hingga saat ini belum memasuki musim hujan.

Namun, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bali IB Wisnuardhana menegaskan kekeringan itu tidak akan berdampak besar terhadap produksi padi di Bali. Pasalnya, luasan lahan yang kekeringan masih kecil dibandingkan dengan total luasan lahan pertanian di seluruh Pulau Dewata.

“Luas lahan pertanian di Bali totalnya 150.000 Ha, sekarang kalau seluas itu saja mengalami kekeringan tentu masih banyak kontribusi beras dari daerah lain,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (19/9/2014).

Untuk antisipasi kekeringan, Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bali sudah menyiapkan bantuan benih jagung 16 ton dan padi 200 ton sebagai ganti rugi kepada petani untuk tanaman mereka yang gagal panen. Wisnu mengatakan Pemprov Bali hanya memiliki kemampuan memberikan bantuan ganti rugi benih.

Tidak hanya bantuan benih, lanjutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum untuk meminjamkan pompa air sehingga ada alternatif petani mencair air. Kepada petani yang alami kekeringan, pihaknya membujuk petani aktif meminta bantuan kepada wilayah yang masih memiliki persediaan air.

“Istilahnya sistem gilir, mana daerah yang ada airnya kami pinjem dulu. Gantian seperti itu agar semua lahan dapat air,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Feri Kristianto
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper