Bisnis.com, MANADO – Harga residensial di Kota Manado tumbuh sangat tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya.
Seperti dilansir oleh portal properti Lamudi Global, pada tahun lalu harga residensial di Ibu Kota Sulawesi Utara itu tercatat naik hingga 22%, sedangkan pada tahun ini di kisaran 16%.
Managing Director Lamudi Karan Khetan mengatakan Manado turut memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang melebihi rata-rata pertumbuhan nasional. Sebagai penghasil tuna, semakin banyak industri perikanan yang berkembang di sana.
“Pada hasil riset indeks properti residensial pada kuartal II/2014, Manado tercatat mengalami kenaikan harga rumah paling tinggi yakni 9,54% (qtq), dan pada rumah tipe besar mencapai 11,13%,” sebutnya, Minggu (21/9/2014).
Selain itu, Manado telah menjadi daya tarik wisatawan di dunia. Hal itu tampak melalui pertumbuhan bisnis wisata yang sangat pesat di sana.
Dia menyebutkan keberadaan pengembang besar turut memicu pertumbuhan di kawasan sekitar. PT Lippo Karawaci Tbk. tengah mempersiapkan pembangunan superblok di kawasan tersebut.
Dalam hasil risetnya, Bank Indonesia menyebutkan wilayah Manado dan Makassar telah menjadi pintu gerbang pembangunan ekonomi di wilayah timur Indonesia, sehingga mengundang pengembang untuk terus membangun properti residensial di sana.