Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GREENPEACE: Lahan Gambut di Indonesia "Sekarat"

Greenpeace menyatakan lahan gambut di Indonesia dalam kondisi sekarat akibat kebakaran dan alih fungsi hutan.
Aktivis lingkungan Greenpeace mengenakan kostum harimau dan lumba-lumba saat ketika kampanye perlindungan hutan, gambut untuk kehidupan di Taman Budaya Riau, Pekanbaru, Riau, Minggu (14/9) malam. Mereka mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi alam dan hutan Indonesia. /ANTARA
Aktivis lingkungan Greenpeace mengenakan kostum harimau dan lumba-lumba saat ketika kampanye perlindungan hutan, gambut untuk kehidupan di Taman Budaya Riau, Pekanbaru, Riau, Minggu (14/9) malam. Mereka mengajak masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi alam dan hutan Indonesia. /ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA - Greenpeace menyatakan lahan gambut di Indonesia dalam kondisi "sekarat" akibat kebakaran dan alih fungsi hutan.

"Gambut Indonesia 'sekarat'. Mereka butuh perlindungan kuat dan komprehensif, tetapi draf peraturan gambut yang ada tidak membuktikan itu," kata Juru Kampanye Politik Hutan Greenpeace, Yuyun Indradi di Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Data terbaru Greenpeace menunjukkan tiga per empat dari total titik api di Indonesia telah membakar lahan gambut.

Gambut kering dan alih fungsi hutan untuk perkebunan telah melepas cukup banyak gas emisi untuk memposisikan Indonesia di antara tiga negara dunia tertinggi pelepas gas emisi.

Hal ini akan berisiko atas komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada dunia untuk mengurangi emisi negaranya antara 26% dan 41% pada 2020.

Untuk itu Greenpeace mendesak pemerintah mengamankan warisan hijaunya dengan memastikan perlindungan nyata terhadap gambut dengan tidak menandatangani regulasi gambut yang dinilai masih lemah.

Kebijakan moratorium hutan presiden atas konsesi baru tidak cukup memastikan perlindungan gambut nasional yang menyimpan 60 miliar ton karbon.

Draf regulasi gambut yang tengah menunggu tanda tangan Presiden gagal melindungi gambut sebagai lansekap ekosistem dan kawasan gambut di dalam konsesi yang ada.

Menghancurkan satu bagian dari kubah gambut bisa mendorong matinya bagian yang dilindungi melalui pengeringan serta pengaruh dari lingkungan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper