Bisnis.com, BANDUNG - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Bandung-Sumedang mengimbau masyarakat melaporkan ke pemerintah setempat apabila ada agen atau pangkalan yang memasok elpiji 3 kg ke rumah makan atau pengusaha.
Kepala Bidang elpiji DPC Hiswana Migas Bandung-Sumedang, Tua Siagian juga mengingatkan, para agen maupun pangkalan untuk tidak menjual elpiji 3 kg kepada masyarakat yang menggunakan kendaraan mewah.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, apabila ada yang sengaja menjual elpiji 3 kg kepada bukan haknya. Maka izin usaha agen atau pangkalan gas akan dicabut tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu," katanya, kepada wartawan, Rabu (10/9/2014).
Menurut dia, sekalipun pemerintah sudah setuju dengan kenaikan elpiji 12 kg, pihaknya belum bisa memastikan adanya migrasi pengguna elpiji 12 kg ke LPG 3 kg di wilayah Kabupaten Bandung.
Dia menyebutkan, pasokan elpiji 3 kg untuk wilayah Bandung Raya mengalami kenaikkan dari 220.000 tabung per hari menjadi 224.000 tabung perhari. Karena itu, Tua pun meminta masyarakat, khususnya pengguna elpiji 3 kg tidak terlalu panik dengan kenaikkan harga elpiji 12 kg tersebut.
"Kami terus mensosialisasikan mengenai manfaat elpiji 12 kg kepada masyarakat, terutama pada para pengusaha makanan maupun restoran, agar mereka tidak migrasi ke elpiji 3 kg," ujarnya.
Kesadaran masyarakat Kabupaten Bandung untuk menggunakan elpiji 12 kg cukup tinggi. Hal ini terlihat dari pasokan elpiji 12 kg yang mengalami kenaikan cukup signifikan, yakni sekitar 11%-16% mulai awal tahun 2014 hingga sekarang. Kemungkinan, hal tersebut akan mengalami penurunan kembali seiring dengan akan naiknya elpiji 12 kg.
"Berkurangnya pasokan elpiji 12 kg baru akan terlihat, setelah kenaikan harga gas sudah diberlakukan," katanya.
Disinggung mengenai dampak menurunnya pasokan elpiji 12 kg, pada giliran berikutnya akan menyebabkan makin langkanya gas 'melon' di pasaran. Sekalipun pihaknya sudah memasok 224.000 tabung 'melon' per hari, tapi hal itu bukan suatu jaminan.
"Kemungkinan elpiji langka pasti terjadi, karena adanya migrasi. Tapi kami berusaha dan meminta agar masyarakat pengguna elpiji 12 kilo tidak beralih," ujarnya.