Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diwarnai Pro-Kontra, Keluarga Pendiri Peugeot Akhirnya Fokus ke Bisnis Grinders Lada

Ahli waris pendiri PSA Peugeot Citroen (UG) akan kembali ke bisnis pembuatan penggilingan lada, salah satu aktivitas industri keluarga yang pertama kali dilakukan pada abad ke-19, sebagai langkah terbaru untuk mendiversifikasi usaha perusahaan otomotif itu.
Seorang perempuan bekerja di fasilitas produksi peralatan giling lada PSP Peugeot SAS di Quingey. /Bloomberg, AFP, Geety Image
Seorang perempuan bekerja di fasilitas produksi peralatan giling lada PSP Peugeot SAS di Quingey. /Bloomberg, AFP, Geety Image

Bisnis.com, PARIS - Ahli waris pendiri PSA Peugeot Citroen (UG) akan kembali ke bisnis pembuatan penggilingan (grinders) lada, salah satu aktivitas industri keluarga yang pertama kali dilakukan pada abad ke-19, sebagai langkah terbaru untuk mendiversifikasi usaha perusahaan otomotif itu.

Etablissements Peugeot Freres, yang dengan kepemilikan keluarga lainnya memiliki sekitar 14% pada produsen mobil Prancis berusia 118 tahun, pada 16 Juni mengambil kembali kendali PSP Peugeot SAS, sebuah perusahaan swasta menengah yang telah membuat penggiling lada sejak 1840-an.

Perusahaan ini, yang mempekerjakan sekitar 150 orang di kota Quingey di Prancis timur, mengalami kebangkrutan pada 2012.

"Perusahaan dan karyawan tidak bisa bermimpi dari hasil yang lebih baik," kata Chief Executive Officer Philippe Rapacz, kemarin dalam sebuah wawancara telepon. "Itu bagian dari sejarah keluarga, cradle mereka. Produk menanggung nama mereka dan Peugeot membuat penggiling lada bahkan sebelum membuat mobil."

Peugeot mulai diversifikasi aset mereka pada 2000 di bawah Robert Peugeot, kepala FPP. Induk perusahaan keluarga yang menguasai PSA Peugeot Citroen tersebut mengambil kendali atas bisnis grinder sekitar 1 bulan setelah perusahaan mobil terbesar kedua di Eropa ini menyelesaikan penambahan modal sebesar 3 miliar euro (US$3,9 miliar).

Langkah tersebut sekaligus memangkas saham perusahaan keluarga pendiri itu dari 25,5% menjadi hanya 14,1%. Momentum ini menjadi penanda berakhirnya kontrol perusahaan pabrikan mobil ini oleh keturunan pendiri Armand Peugeot.

Penjualan saham memicu perdebatan sengit di kalangan keluarga, anggota keluarga dengan sepupu utama Robert, dan Thierry Peugeot berselisih pendapat tentang langkah ini.

Pro-Kontra Keluarga

Thierry, yang sebelumnya mengepalai dewan pengawas Peugeot dan menentang hilangnya kontrol keluarga atas produsen mobil itu, meninggalkan perusahaan pada Juli setelah secara terbuka mengkritik peningkatan modal dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Prancis Les Echos.

Dengan total pendapatan € 27 juta pada 2013, PSP Peugeot tidak dapat dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki keterkaitan jauh, yakni produsen mobil Peugeot, yang menghasilkan penjualan € 54,1 miliar tahun lalu.

Chairman baru PSP, Jean-Philippe Peugeot, menyetujui turnaround rencana Rapacz yang ia presentasikan pada Juli. Kesepakatan itu dilaporkan sebelumnya oleh Les Echos. Perusahaan menargetkan segmen pelanggan kelas menengah dan atas, serta akan fokus memproduksi penggiling lada, menghilangkan bisnis peralatan yang telah menghabiskan banyak uang.

Perusahaan berencana untuk berinvestasi € 1,5 juta selama 3-4 tahun ke depan dan menargetkan volume penjualan total 2,5 juta penggiling lada dalam 4-5 tahun dari sekitar 2 juta pada 2013, kata Rapacz.

Ini terutama memenangkan kompetisi tender yang telah diluncurkan Air France-KLM (AF) untuk menjadi pemasok dari bisnis dan kelas pertama unit maskapai Prancis itu pada November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper