Bisnis.com, TANGERANG—Operator hotel berbintang Accor menyatakan dari target 100 unit hotel yang akan dikembangkan hingga 2015, realisasi pada tahun ini dipastikan mencapai 90 unit hotel yang terdiri dari sejumlah brand.
Adi Satria, Vice President Sales, Marketing and Distribution Accor Malaysia, Indonesia, Singapore mengatakan dengan pasar Indonesia yang sangat menjanjikan, pencapaian target tidak hanya dilakukan dengan pembangunan baru, namun juga melalui take over hotel dari operator lain.
“Pada 2014 ini Kami sudah membuka hotel Ibis di Bali, Malang, Bandung, Surabaya, Semarang, Makassar, Jakarta di Daan Mogot dan terbaru di Gading Serpong, Tangerang. Dua bulan ke depan akan meresmikan 2-3 hotel lagi,” ujarnya di Serpong, Tangerang, Selasa (9/9/2014).
Menurutnya, dengan adanya peresmian hotel Ibis terbaru di Gading Serpong, menjadikan total hotel dengan brand Ibis di Indonesia mencapai 33 unit. Pembangunan hotel Ibis di Gading Serpong ini, lanjutnya, bekerja sama dengan PT Tasani Artha Niaga.
Dengan demikian, ujarnya, jumlah hotel yang dikelola oleh Accor di Tangerang telah mencapai tiga unit. Berperan sebagai penyangga DKI Jakarta dan memiliki bandara udara internasional Soekarno-Hatta pasar Tangerang Raya sangat menjanjikan.
Oleh karena itu, tuturnya, pembangunan hotel Ibis di Tangerang dilakukan di lokasi yang telah memiliki infrastruktur bagus dengan lokasi yang strategis. Selain itu, berdasarkan pengalaman dari sejumah hotel lain yang dikelola Accor, okupansi hotel di Tangerang tergolong baik.
Irma Riesan, General Manager Ibis Gading Serpong mengatakan dengan jarak tempuh hanya sekitar 45 menit dari Jakarta dan hanya 25 menit menuju Bandara Soetta, pihaknya meyakini Ibis Gading Serpong akan menjadi lokasi pertemuan alternatif konsumen.
“Konsumen tidak perlu mencari tempat meeting ke Jakarta. Dengan lokasi yang berdekatan dengan bandara, pebisnis dapat menggunakan fasilitas MICE [meetings, incentive, conferencing, and exhibitions] yang telah disediakan,” tuturnya.
Menurutnya, tingkat okupansi wilayah Serpong dan Tangerang mencapai 85%. Selain berperan sebagai daerah penyangga Jakarta yang memiliki bandara udara, pertumbuhan ekonomi dengan adanya kawasan industri di Kabupaten Tangerang, menjadikan Tangerang raya sebagai daerah potensial pertumbuhan industri perhotelan.
Selain itu, dengan pesatnya pembangunan yang terjadi di Provinsi Banten secara umum, tidak menutup kemungkinan ke depan Accor sebagai operator hotel akan mendirikan sejumlah hotel dilokasi potensial lainnya.
Adi mengatakan investasi Accor sebagai operator hotel terletak pada segi pemasaran dan operasional hotel. Bagi hotel yang bekerja sama dengan Accor, tuturnya, pemasaran akan dilakukan dalam 16 jenis bahasa di dunia.
Saat ini menurutnya jumlah pelanggan Accor di seluruh dunia mencapai 14,5 juta orang. Adapun jumlah pelanggan setia di Asia Pacific mencapai 4 juta orang dan di Indonesia mencapai 400.000 jiwa.
Selain itu, lanjutnya, dalam pengembangan kualitas hotel, Accor terus melakukan inovasi produk, upgrade produk dan pengembangan sumber daya manusia. Adanya program khusus pengembangan SDM, menghasilkan lebih dari 60% general manager hotel dari operator Accor di Indonesia adalah orang Indonesia.
“Ini adalah investasi. Mengapa kita mengutamakan pengembangan sumber daya dalam negeri, karena 90% pasar kita adalah lokal [Indonesia],” ujarnya.