Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jawa Barat berkomitmen untuk meningkatkan provitas(produktivitas tanaman) padi di kawasan itu dari mulai 0,5 ton hingga 3 ton per hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Diperta Jabar Uneef Primadi mengatakan untuk memenuhi target provitas tersebut pihaknya sudah menggulirkan beberapa program antara lain dengan penanaman padi hibrida, menerapkan sistem tanam jajar legowo 2:1, dan penggunaan pupuk organik.
“Hal ini dilakukan pada perluasan areal cetak sawah baru sebesar 100.000 ha di Jabar selatan hingga 2018,” katanya kepada Bisnis.com, Minggu (7/9/2014).
Disperta juga akan mengidentifikasi lahan sawah yang potensial, kemudian melakukan kajian pembangunan jaringan irigasi baru, serta proaktif mengantisipasi kecenderungan konversi alih fungsi lahan sawah.
"Tetapi kami tidak bisa melakukan semua itu sendirian, oleh karenannya kami juga meminta pihak terkait dengan program kami semua itu untuk dapat merealisasikan dengan baik," ujarnya.
Adapun untuk pengamanan produksi, pihaknya akan mengendalikan serangan OPT, mengantisipasi DPI, dan menekan kehilangan hasil. “Untuk gagal panen kami juga melakukan penyediaan fasilitas pembiayaan melalui KCR.”
BPS mencatat produksi padi di Jawa Barat 2014 diperkirakan akan mengalami penurunan, atau hanya mencapai 11.149.743 ton GKG (gabah kering giling) atau setara dengan 6.995.349 ton beras, turun 7,72% dari 2013. Penurunan produksi padi 2014 disebabkan terjadi penurunan luas panen 6,83%.
Pada tahun 2013 produksi padi di Jawa Barat mencapai 12.083.162 ton GKG , setara dengan 7.580.976 ton beras, meningkat 7,20% dibanding tahun 2012. (Adi Ginanjar Maulana/Dimas Waradhitya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
