Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI MEBEL: AMKRI Siap Layani 120 Negara

Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia siap menerima kunjungan perdagangan dari 120 negara dalam gelaran Indonesia International Furniture Expo 2015.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SEMARANG -- Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia siap menerima kunjungan perdagangan dari 120 negara dalam gelaran Indonesia International Furniture Expo 2015.

Ketua AMKRI Jawa Tengah Bernardus Arwin memastikan Indonesia International Furniture Expo (IFEX) merupakan peluang untuk ekspansi pasar mebel dan furnitur, mengingat agenda ini dikunjungi konsumen luar negeri.

"Biasanya pengusaha yang ikut pameran di luar negeri. IFEX ini digagas AMKRI untuk memacu perkembangan industri mebel dan kerajinan nasional untuk jadi market leader di pasar global," ungkap Arwin, Selasa (2/9/2014).

Sesuai data persiapan, pameran yang akan berlangsung 12-15 Maret 2015 di Jakarta rencananya dihadiri buyer dari 120 negara terutama dari kawasan Uni Eropa, Amerika, Asia, dan Australia.

Penyelenggara menargetkan 600 peserta pengusaha domestik untuk menampilkan produk unggulan kelas ekspor yang siap menerima pesanan pembeli luar negeri.

Sementara target transaksi dibidik mencapai US$2 juta.

Bahan Baku

Secara terpisah Ratna Kawuri, Kepala Bidang Industri Agro, Kimia dan Hasil Hutan Dinperindag Jateng mengungkapkan pertumbuhan produksi oleh industri kayu terkendala bahan baku akibat peningkatan permintaan pasar.

Ratna mengatakan industri pengolahan kayu untuk mebel dan kerajinan membutuhkan 3 juta - 3,5 juta meter kubik dengan pemenuhan dari produksi kayu di Jateng 400.000 meter kubik.

"Kayu Perhutani dan hutan rakyat masih kurang. Akhirnya mengambil kayu dari luar Jawa Tengah seperti Papua, Jambi, Kendari untuk memenuhi ketersediaan di sentra pengolah," jelasnya.

Selain mengupayakan bahan baku dari wilayah lain, pemerintah daerah juga mendorong pelaku industri pengolahan kayu untuk menggunakan beberapa jenis kayu selain jati.

Selama ini pengusaha mebel anggota AMKRI Jateng menggunakan bahan baku lokal dan impor dari Prancis, Skandinavia, dan Selandia Baru untuk produk tertentu pesanan buyer luar negeri.

Sementara Perhutani Regional Jateng menargetkan produksi tebangan kayu jati tahun ini total 314.157 meter kubik, terdiri dari 193.752 meter kubik kayu jati dan 120.405 meter kubik kayu rimba seperti mahoni, pinus, sonokeling, dan kayu damar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper