Bisnis.com, JAKARTA – Total nilai impor Indonesia pada Juli 2014 mencapai US$14,054 miliar, atau turun 10,47% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, jika dibandingkan secara year-on-year nilai impor itu turun 19,31%.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), koreksi bulanan tersebut disebabkan oleh turunnya nilai impor nonmigas sebesar 19,55%, meskipun impor migas naik 22,44% dibandingkan Juni 2014.
Nilai impor nonmigas terbesar Juli 2014 adalah golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$1,90 miliar. Angka tersebut terkoreksi 21,36% dibandingkan dengan Juni 2014 dan merupakan penurunan tertajam di kategori impor nonmigas.
Di sisi lain, peningkatan nilai impor migas dipicu naiknya nilai impor minyak mentah sebesar 20,58%, hasil minyak sebanyak 19,96%, dan gas sebesar 58,43%.
Secara volume, pada periode itu impor Indonesia Juli 2014 turun 10,23% atau sebanyak 1,31 juta ton.
“Hal ini disebabkan penurunan volume nonmigas sebesar 21,74% atau sebanyak 1,98 miliar ton meskipun volume impor migas naik 667,4 ribu ton atau 17,99%,” demikian tercantum dalam publikasi BPS, Senin (1/9/2014).
Peningkatan volume impor migas terutama disebabkan oleh naiknya volume impor minyak mentah, hasil minyak,dan gas masing-masing 12,83% ke1,56 juta ton, 16,89% ke 2,45 juta ton, dan 59,15% ke 365,4 ribu ton.