Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TEMBAKAU VO RAJANGAN: Harga di Bojonegoro Masih Rendah

Sejumlah petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menilai harga tembakau rajangan jenis Virginia Voor Oogst (VO) di daerah setempat masih rendah, karena pembelinya hanya pedagang lokal, dengan harga maksimal Rp7.000 per kilogram.
Petani merajang tembakau. /bisnis.com
Petani merajang tembakau. /bisnis.com

Bisnis.com, BOJONEGORO - Sejumlah petani di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menilai harga tembakau rajangan jenis Virginia Voor Oogst (VO) di daerah setempat masih rendah, karena pembelinya hanya pedagang lokal, dengan harga maksimal Rp7.000 per kilogram.

"Harga tembakau Virginia VO rajangan Rp7.000/kilogram itu merupakan tembakau petikan ketiga dan keempat, yang seharusnya harga normalnya minimal Rp12.000/kilogram," kata seorang petani di Desa Brangkal, Kecamatan Kepohbaru Choirul Anam, Kamis (28/8/2014).

Selain itu, katanya, pedagang lokal membeli daun tembakau basah petikan ke tiga dan ke empat seharga Rp1.200/kilogram, yang seharusnya harga normal Rp1.700/kilogram.

Sementara itu tembakau petikan pertama dan kedua, yang menjadi krosok belum ada pedagang yang menawar. "Saya memilih menjual daun basah, sebab untuk mengolah menjadi rajangan kesulitan memperoleh tenaga kerja," jelas Choirul, yang menanam sekitar 10.000 pohon tembakau.

Hal senada juga disampaikan seorang petani Desa Simorejo, Kecamatan Kanor, Murtaji, yang menyebutkan pedagang lokal di desanya hanya menawar tembakau Virginia VO rajangan petikan ke tiga dan ke empat maksimal Rp6.000/kilogram.

"Harga penawaran dari pedagang lokal masih rendah, sehingga saya masih belum menjual tembakau Virginia VO rajangan yang saya miliki. Menunggu pabrik membuka gudang pembelian," ucap Murtaji, yang memiliki 10.000 pohon tembakau.

Sementara itu, Kepala Bidang Usaha Perkebunan Dinas Perhutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Bojonegoro Khoirul Insan mengimbau petani tembakau di daerahnya agar mengolah tembakaunya menjadi rajangan atau krosok, agar bisa memperoleh keuntungan lebih tinggi.

"Kami pernah mengumpulkan kelompok tani tembakau agar menyosialisasikan kepada petani agar tidak menjual daun basah. Dengan mengolah menjadi rajangan atau krosok petani bisa memperoleh keuntungan lebih tinggi," paparnya.

Sesuai data di Dishutbun setempat, tembakau Virginia VO dan Jawa di daerah setempat seluas 6.284 hektare, yang merupakan tanaman tembakau Virginia VO ditanam Juni seluas 4.267,5 hektare dan Juli 2,365,5 hektare.

Sementara itu, luas tanaman tembakau Jawa mencapai 2.016,5 hektare, di antaranya, yang merupakan tanaman Juni 1.658 hektare dan tanaman Juli 358,5 hektare.

"Sesuai rekomendasi yang kami berikan kepada petani melalui kelompok tani bahwa masa ideal tanaman tembakau Mei-Juni, agar ketika panen tidak tertanggu hujan, sehingga kualitasnya bagus," ungkapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper