Bisnis.com, JAKARTA – Sektor pariwisata Indonesia harus tumbuh sekitar dua kali lipat tiap tahunnya, atau sekitar 16% tiap tahunnya jika ingin mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta jiwa pada 2020.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menjelaskan target yang ditetapkan presiden terpilih Joko Widodo tersebut bisa dibilang cukup menantang, pasalnya jika dilihat dari kondisi pertumbuhan pariwisata dalam lima tahun terakhir, rata-rata Indonesia hanya tumbuh 8%.
“Bisa dibilang berat atau tidak berat, tergantung bagaimana komitmen pemerintah untuk memajukan pariwisata,” paparnya di Jakarta, (19/8/2014).
Mari menambahkan taksiran tersebut didasarkan pada kondisi pertumbuhan tahun ini yang menargetkan kunjungan wisman sebanyak 9,5 juta jiwa, dan untuk menambah jumlah kunjungan hingga 10,5 juta dalam 5 tahun perlu kerja keras terutama dalam perbaikan infrastruktur yang hingga saat ini dinilai masih sangat lemah.
Selain itu, faktor-faktor lain yang perlu dipersiapkan antara lain konektivitas transportasi seperti penerbangan kepada destinasi pariwisata, diversifikasi destinasi dan produk wisata, perbaikan daya tarik wisata serta peningkatan kompetensi tenaga kerja pariwisata.
“Seat capacity juga sangat penting, kalau tidak ada bagaimana wisman bisa berkunjung ke Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Mari juga memprioritaskan penambahan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dari yang saat ini berjumlah 16 dapat menjadi 25 dalam 5 tahun ke depan, dari 88 KSPN yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.50/2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025.
“Tapi jangan lupa, jumlah wisatawan nusantara juga harus ditingkatkan,” imbuhnya.