Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ST 2013, Bisa jadi Pedoman Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Guna meningkatkan kesejahteraan petani, Badan Pusat Statistik (BPS) berharap pemerintah mendatang dapat memanfaatkan hasil sensus pertanian (ST 2013) secara maksimal mengingat dalam satu dekade terakhir, kesejahteraan petani terus menurun.
Petani menjemur gabah/JIBI
Petani menjemur gabah/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Guna meningkatkan kesejahteraan petani, Badan Pusat Statistik (BPS) berharap pemerintah mendatang dapat memanfaatkan hasil sensus pertanian (ST 2013) secara maksimal mengingat dalam satu dekade terakhir, kesejahteraan petani terus menurun.
 
Berdasarkan data ST2013, jumlah rumah tangga usaha pertanian turun 16% menjadi 26,13 juta rumah tangga dibandingkan dengan ST2003 sebanyak 31,23 juta rumah tangga. Akan tetapi, lahan yang dikuasai meningkat 119% menjadi 8.925 m2 per rumah tangga.
 
Meningkatnya lahan yang dikuasai tersebut ternyata tidak berdampak banyak terhadap meningkatnya kesejahteraan petani. Hal ini tercermin dari nilai tukar petani (NTP) sejak 2003 hingga saat ini yang bergerak stagnan, dengan kecenderungan menurun.
 
Kepala BPS Suryamin mengatakan hasil sensus pertanian 2013 merupakan jawaban bagi pemerintah mendatang guna membuat kebijakan yang efektif dalam memperbaiki sektor pertanian, sekaligus kesejahteraan pelaku usaha usaha tersebut, yakni petani.
 
“Data pertanian ST2013 memiliki fungsi strategis sebagai rujukan bagi para pemangku kepentingan. Terlebih dalam membangun sektor pertanian yang baik, mutlak dibutuhkan data yang baik juga,” ujarnya dalam sosialisasi hasil sensus pertanian 2013, Selasa (12/8/2014).
 
Deputi Bidang Statistik dan Produksi BPS Adi Lumaksono menilai sensus pertanian tersebut dapat dijadikan acuan bagi pemerintah guna menentukan rumah tangga usaha pertanian yang layak diberikan bantuan.
 
“ST2013 juga dapat menjadi acuan bagi pemerintah dalam menentukan sentra-sentra produksi komoditas pertanian, hingga menjadi dasar dalam memperbaiki infrastruktur pertanian, seperti irigasi,” jelasnya.
 
Selain itu, lanjut Adi, ST2013 juga memberikan data mengenai survei pendapatan rumah tangga usaha pertanian (SPP). Dengan demikian, pemerintah dapat menyiapkan skema terbaik dalam memberikan fasilitas kredit untuk usaha pertanian.
 
Sementara itu, ekonom Universitas Gadjah Mada Sri Adianingsih menilai pemerintah perlu lebih serius memanfaatkan hasil sensus pertanian 2013. Menurutnya, sensus pertanian baru memiliki kegunaan apabila memang dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan.
 
“Berbagai tantangan yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan sektor pertanian hanya dapat diselesaikan dengan perancangan dan implementasi kebijakan pembangunan yang berpihak pada sektor pertanian,” katanya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper