Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENERIMAAN PAJAK Baru 51% dari Target, per 8 Agustus

Seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri, realisasi penerimaan pajak periode Januari-8 Agustus 2014 mencapai Rpp503,57 triliun, atau 51% dari target penerimaan pajak APBN-Perubahan 2014 sebesar Rp988,48 triliun.
Penerimaan pajak dari PPN dan PPnBM tersebut justru turun tipis. /Bisnis.com
Penerimaan pajak dari PPN dan PPnBM tersebut justru turun tipis. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi dalam negeri, realisasi penerimaan pajak periode Januari-8 Agustus 2014 mencapai Rpp503,57 triliun, atau 51% dari target penerimaan pajak APBN-Perubahan 2014 sebesar Rp988,48 triliun.

Berdasarkan Dashboard Penerimaan Ditjen Pajak, nilai realisasi tersebut tumbuh 10% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp457,25 triliun. Kinerja tersebut lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan penerimaan pajak tahun sebelumnya sebesar 9%.

Hingga 8 Agustus 2014, pajak penghasilan (PPh) nonmigas menyumbang Rp276 triliun, atau tumbuh 9,37%. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) menyumbang Rp224 triliun, tumbuh 11,38%.

Kendati demikian, pertumbuhan penerimaan pajak dari PPN dan PPnBM tersebut justru turun tipis jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tumbuh 11,54%. Hal ini disebabkan a.l. melambatnya pertumbuhan ekonomi, dan menurunnya daya beli masyarakat.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi terus melambat dengan laju hanya 5,12% pada kuartal II/2014 atau capaian paling buruk sejak krisis keuangan 2009. Performa itu di bawah ekspektasi pasar sebesar 5,2% atau lebih lambat dari kinerja periode sama tahun lalu, yakni 5,81%.

Sejalan dengan itu, daya beli masyarakat pada kuartal II/2014 berbalik menurun setelah pada kuartal sebelumnya mengalami peningkatan. Hal itu tecermin dari tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan, dan bukan makanan.

Badan Pusat Statistik melaporkan Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada variabel tingkat konsumsi bahan makanan, makanan jadi di restoran/rumah makan, dan bukan makanan.berada di level 108,54 atau turun 3,95 poin dari kuartal sebelumnya 112,49.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper