Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Masih Butuh Kebijakan Uang Ketat

Salah satu penyebab perlambatan ekonomi adalah kebijakan uang ketat yang diterapkan saat ini.
Menko Perekonomian Chairul Tanjung/JIBI
Menko Perekonomian Chairul Tanjung/JIBI
Bisnis.com, JAKARTA--Salah satu penyebab perlambatan ekonomi adalah kebijakan uang ketat yang diterapkan saat ini.
 
Namun, terkait hal itu Menko Perekonomian Chairul Tanjung belum mau menanggapi apakah sudah saatnya Bank Indonesia melonggarkan kebijakannya.
 
Hal ini akan dibahas pada rapat konsultasi dengan otoritas moneter pekan depan. "Saya tidak mau melakukan public announcement sebelum rapat itu terjadi," katanya.
 
Lebih lanjut dia menjelaskan langkah otoritas moneter saat ini adalah untuk menyikapi defisit neraca transaksi berjalan. Selama pemerintah belum bisa mengatasi hal itu maka kebijakan uang ketat harus diambil dengan konsekuensi melambatnya perekonomian.
 
Namun, kebijakan ini tetap harus dilakukan dengan hati-hati. Pasalnya jika terlalu lama perlambatan ekonomi akan mengganggu penyerapan tenaga kerja dan pengentasan kemiskinan.
 
Dihubungi terpisah peneliti dari Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky menilaikebijakan uang ketat masih sangat diperlukan. "Kalau kata saya kebijakan ekonomi ini memang untuk mengendalikan konsumsi dan unruk mengantisipasi kenaikan suku bunga the Fed," katanya.
 
Dia menuturkan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh konsumsi masyarakat berpotensi memicu importasi mengingat produk konsumsi sebagian besar berasal dari luar negeri.
 
Di sisi lain, jika BI menurunkan suku bunga saat ini beban moneter Indonesia ketika suku bunga the Fed naik di tahun depan akan berlipat-lipat lebih berat. "Jangan sampai kita telat menaikkan suku bunga," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper