Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyek Tol Cileunyi-Tasikmalaya, Tantang Swasta Terlibat

Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta pengusaha swasta terlibat serius mewujudkan proyek Tol Bandung-Cileunyi-Tasikmalaya demi mengurai kemacetan jalur selatan.
Pembangunan jalan tol/Ilustrasi
Pembangunan jalan tol/Ilustrasi

Bisnis.com,  BANDUNG--Pemerintah Provinsi Jawa Barat  meminta pengusaha swasta terlibat serius mewujudkan proyek Tol Bandung-Cileunyi-Tasikmalaya demi mengurai kemacetan jalur selatan.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan proyek pembangunan tol tersebut sudah pasti akan menggandeng pihak swasta terkait keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah.

“Kami buka peluang seluas-luasnya bagi para investor yang berminat untuk pembangunan tol tersebut," katanya di Bandung, Senin (4/8/2014).

Menurutnya, menggandeng pihak swasta dalam  pembangunan Tol Cileunyi-Tasikmalaya penting karena proyek tersebut bakal menyedot biaya yang tinggi. Gubernur mengaku jika mengandalkan pemerintah agak sulit dilakukan lantaran anggaran yang terbatas. “Anggaran kita terbatas, tidak mungkin dari APBD maupun APBN seluruhnya.”

Keterlibatan investor dalam proyek pembangunan Tol ini menurutnya  sudah diperhitungkan secara bisnis oleh pihak Pemprov Jabar.  Heryawan mengatakan dalam perencanaan awal telah memunculkan perhitungan break event point meski masih di atas 14 tahun. “Biasanya para investor sulit untuk berinvestasi untuk yang BEP-nya di atas 14 tahun.”

Meski begitu pihaknya mengaku investor bisa belajar dari  Tol Cipularang saja dulu BEP-nya di atas 14 tahun. Menurutnya Tol Cipularang awalnya dianggap tidak akan memberikan banyak keuntungan bagi investor. Namun setelah berjalan, arus kendaraan justru makin tahun makin besar. “Ternyata sekarang jumlah kendaraan yang lewat tol itu mencapai 90.000-an unit pada akhir pekan,” katanya.

Kepala Bappeda Jabar Denny Juanda mengatakan dengan panjang lintasan sekitar 70 kilometer dengan koridor 50-80 meter tol ini membutuhkan investasi sebesar Rp6 triliun lebih. "Tol ini dibangun untuk membuat pusat pertumbuhan baru. Kalau tol lain kan dibangun berdasarkan dorongan kebutuhan mendesak, misalnya gara-gara kemacetan," katanya.

Pada 2015 jika semua persiapan matang tol ini sudah bisa dilaksanakan untuk dibangun karena sejak tahun 2012 sudah dilakukan proses desain dan pembebasan lahan. Deny menyatakan pihaknya juga sedang memikirkan adanya pintu keluar di daerah Rajapolah Tasikmalaya. Pertimbangannya karena di daerah tersebut merupakan sentra kerajinan.

Menurut Denny, proyek besar seperti pembangunan jalan tol memerlukan kajian yang serius serta melibatkan keseriusan masyarakat. Pihaknya mewanti-wanti agar pemerintah daerah turut menyikapi rencana ini dengan memberi sosialisasi pada warga saat pembebasan lahan.

“Jangan sampai, karena tanahnya tidak terlintasi, atau karena terlintasi pembangunan, menjadi ribut bahkan konflik,” katanya.

 

Wagub Jabar Deddy Mizwar menambahkan jika tol Cileunyi-Tasikmalaya terwujud, dibarengi dengan mulai dibukanya Tol Cikampek-Palimanan, maka arus kendaraan akan terbagi dengan leluasa. Menurutnya kendaraan banyak beralih dari Utara ke Selatan karena akses tol yang belum penuh menghubungkan jalur Pantura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper