Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II tahun 2014 naik sebesar 4,57% terhadap triwulan II-2013.
Berdasarkan publikasi BPS, kenaikan tersebut terutama disebabkan naiknya produksi industri mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya) sebesar 12,05%, industri makanan naik 11,27%, dan industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional naik 9,04%.
Sementara itu, jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi antara lain jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 9,30%, industri pencetakan dan reproduksi media rekaman turun 5,81%, industri tekstil turun 5,72%.
Di sisi lain, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II-2014 naik sebesar 2,34 %(q-to-q) terhadap triwulan I-2014.
Jenis-jenis industri yang mengalami kenaikan adalah industri peralatan listrik naik 8,86%, industri makanan naik 7,36%, dan industri minuman naik 6,48%. Sedangkan jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional turun 6,65%, industri jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan turun 4,42%, dan industri karet, barang dari karet dan plastik turun 3,98%.
Pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang triwulan II-2014 (y-on-y) pada tingkat provinsi yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Provinsi Papua Barat yang naik 26,14%.
Di belakangnya menyusul Provinsi Papua yang naik 19,38%, dan Provinsi Sulawesi Barat naik 18,42%. Provinsi-provinsi yang mengalami penurunan pertumbuhan adalah Kepulauan Riau turun 4,58%, dan Provinsi Banten turun 4,34%.