Bisnis.com, JAKARTA – Ekonom memprediksi inflasi Juli melaju 0,88% yang didorong oleh peningkatan permintaan sepanjang bulan puasa.
Konsensus itu berdasarkan proyeksi median 11 ekonom yang disurvei Bloomberg. Estimasi berkisar dari 0,5% hingga 1,13%. Inflasi inti diproyeksi 4,58%, turun dari Juni yang 4,81%.
“Pemerintah sudah cukup antisipatif sehingga inflasi bisa di bawah 1%. Harga daging ayam dan telur ayam, serta beberapa komoditas hortikultura sempat naik menjelang bulan puasa, tetapi turun menjelang Idul Fitri,” kata Kepala Ekonom BCA David Sumual, Minggu (3/8/2014).
Adapun, secara tahunan (year on year), konsensus ekonom menyebutkan inflasi akan turun ke level 4,44% sebagai efek dari basis perhitungan inflasi yang tinggi pada Juni tahun lalu karena kenaikan harga BBM bersubsidi.
Pada bulan sebelumnya, inflasi secara bulanan hanya 0,43%, sedangkan secara tahunan 6,17%.