Bisnis.com, JAKARTA— Industri mainan nasional mendapatkan berkah melimpah pada Ramadan kali ini seiring dengan meningkatnya penjualan mainan anak dalam negeri yang didominasi jenis edukasi.
Danang Sasongko, Ketua Umum Asosiasi Penggiat Mainan Edukatif dan Tradisional Indonesia (Apmeti), mengatakan hanya mainan edukasi yang mengalami lonjakan penjualan selama masa libur sekolah dan Idul Fitri. Menurutnya, hal ini juga disokong oleh perubahan pola pikir orang tua yang mulai sadar dalam memilih mainan untuk anaknya.
“Lonjakannya bisa mencapai 50% untuk mainan edukasi, sementara yang lain hanya berkisar 20%,” katanya, Selasa (29/7/2014).
Untuk keseluruhan, lonjakan pada masa liburan mencapai 30% atau berkisar 31.200 pieces, padahal, penjualan pada bulan biasanya hanya berkisar 24.000 pieces.
“Puncak dari penjualan per tahunnya adalah sewaktu liburan, walau penjualan bulan-bulan sebelumnya lesu bisa saja penjualannya melonjak sewaktu liburan datang,” tuturnya.