Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Setujui SLA Transmisi Sumatra-Jawa

Pemerintah menyetujui penerusan pinjaman (subsidiary loan agreement/SLA) proyek transmisi tegangan tinggi arus searah (high voltage direct current/HVDC) Sumatra-Jawa 500 kilovolt (kV) sebesar US$995 juta.

JAKARTA—Pemerintah menyetujui penerusan pinjaman (subsidiary loan agreement/SLA) proyek transmisi tegangan tinggi arus searah (high voltage direct current/HVDC) Sumatra-Jawa 500 kilovolt (kV) sebesar US$995 juta.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman mengatakan secara prinsip pemerintah telah menyetujui pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA).

“Namun proses merevisi bluebook masih dalam proses,” katanya di Jakarta, Selasa (22/7).

Jika proses telah selesai, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) bisa melakukan proses lelang. Selain itu, proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sumsel 9 dan 10 yang sebelumnya terganjal ketidakjelasan transmisi, kini dapat dilanjutkan proses lelangnya.

Pinjaman JICA bertenor 30 tahun, masa tenggang 10 tahun dengan bunga 0,3 persen per tahun.

Dikonfirmasi soal persetujuan pemerintah dalam pendanaan proyek perseroaanya, Direktur PLN Nur Pamudji mengaku belum bisa memberikan komentar sebelum mendapatkan kepastian resmi. Dia menyatakan akan memberikan komentar setelah rapat koordinasi dengan Kementerian Kordinator Perekonomian.

“Kamis siang akan saya jawab di kantor Kemenko [Perekonomian],” ujarnya.

Sebelumnya, proyek transmisi HVDC Sumatra-Jawa merupakan satu dari empat proyek yang akan dikebut pemerintah agar groundbreaking sebelum Oktober 2014. Namun, Nur Pamudji mengatakan proyek kabel bawah laut tersebut tidak mungkin groundbreaking sebelum Oktober karena belum melalui proses tender.

Pembiayaan proyek HVDC dibagi menjadi 4 tahap yang dibiayai JICA dengan nilai proyek US$2,12 miliar. Saat ini, pendanaan tahap 1 dan 2 sebesar US$1,19 miliar sudah disetujui pemerintah.

Namun, setelah masuk dalam tahap ketiga dan keempat, proyek tersebut terbentur keputusan pemerintah membatasi utang luar negeri yang diberlakukan sejak September 2012. Akhirnya, dana yang dibutuhkan sebelum melelang proyek itu kurang US$995 juta.

Pada 2012, PLN telah menetapkan lima perusahaan yang lolos tahap prakualifikasi lelang transmisi. Kelima investor yakni Siemens (Jerman), Hitachi (Jepang), Toshiba (Jepang), konsorsium ABB (Swiss) dan Marubeni (Jepang), serta terakhir, konsorsium Alstom (Perancis) dan PT Wijaya Karya.

Proyek transmisi sepanjang lebih dari 700 kilometer ini akan menghubungkan Bangko Tengah, Sumatra Selatan dengan Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kabel listrik tersebut akan menyalurkan tegangan sebesar 3000 megawatt (MW) dari Sumatra ke Jawa.

Nantinya, pasokan listrik akan berasal dari tiga pembangkit tenaga uap (PLTU) yang berlokasi di mulut tambang, yakni PLTU Sumsel 8, 9, 10 dengan total kapasitas 3.000 MW. Namun, sampai saat ini ketiga proyek tersebut juga masih belum berjalan karena terhambat berbagai persoalan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fauzul Muna
Editor : Fauzul Muna

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper