Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Kehutanan Masih Prospektif, Banyak Permohonan Izin Baru

Pemerintah mengklaim bisnis kehutanan masih sangat prospektif yang dibuktikan dengan masih banyaknya permohonan pengelolaan izin hutan alam (HA), hutan industri (HTI) serta restorasi ekosistem (RE).
Kehutanan di Papua. Masih prospek untuk invesasi.
Kehutanan di Papua. Masih prospek untuk invesasi.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mengklaim bisnis kehutanan masih sangat prospektif yang dibuktikan dengan masih banyaknya permohonan pengelolaan izin hutan alam (HA), hutan industri (HTI) serta restorasi ekosistem (RE).

Dari catatan Bisnis, ada 11 izin pengelolaan hutan yang dirilis oleh Kementerian Kehutanan pada semester I/2014, yang terdiri dari 2 izin HA, HTI sebanyak 11 izin dan 3 izin untuk RE.

Sekretaris Jendral Kementerian Kehutanan Hadi Daryanto menuturkan, pihaknya tengah gencar mendorong perampingan dan percepatan regulasi guna mendongkrak investasi di sektor kehutanan.

"Jadi kami pangkas semua regulasi dan perizinan pengelolaan, salah satunya seperti untuk LHP [laporan hasil perkebunan] yang dipermudah menjadi hanya 2x24 jam," katanya, Selasa (22/7/2014).

Kementerian Kehutanan melansir, sampai paruh pertama tahun ini, investasi di subsektor HA mencapai Rp24,67 miliar dan HTI sebesar Rp52,71 miliar dengan luas areal menembus 1,01 juta ha.

Selain faktor perizinan, Hadi menjabarkan faktor penurunan ekspor kayu dan turunannya dari Vietnam ke China turut mendongkrak permintaan produk hasil hutan dari Indonesia.

Adapun, lanjutnya, adanya PP 12/2014 mengenai penggantian nilai tegakan (PNT) juga mengerek harga kayu di level internasional karena suplai yang menipis, sehingga membuat pengusaha hutan menjadi lebih bersemangat.

Ke depan, dia menjelaskan Kemenhut telah menginisiasi adanya pengelolaan areal hutan tanaman energi (HTE) yang membuka lini bisnis kehutanan baru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper