Bisnis.com, JAKARTA -- Pasokan ruang kantor di Asia Pasifik akan tumbuh signifikan dalam kurun waktu tiga tahun ke depan.
"Ke depan, jumlah pasokan akan lebih tinggi dari tingkat permintaan. Akibatnya tingkat kekosongan ruang kantor di Asia Pasifik akan tumbuh lebih dari 15% pada 2016 mendatang," ungkap hasil riset DTZ seperti dikutip Bisnis, Rabu (16/7/2014).
Kondisi tersebut berkebalikan dengan apa yang terjadi selama periode 2010-2011, ketika terjadi penurunan jumlah pasokan ruang kantor, sementara terjadi pelambungan tingkat permintaan pasca krisis keuangan.
"Walaupun DTZ memperkirakan penyerapan bersih akan mengalami peningkatan, tingkat kekosongan juga akan meningkat selama jangka waktu tersebut, karena jumlah pasokan yang masuk sangat banyak" ujar riset tersebut.
Untuk harga sewa, terjadi pertumbuhan cukup tinggi di Singapura yang berkembang paling tinggi dibanding negara Asia Pasifik lainnya pada kuartal I/2014 sebesar 4,2%.
Pertumbuhan yang terjadi di Singapura tersebut menggantikan posisi Jakarta, yang kini berada pada posisi kedua dengan pertumbuhan harga sewa (dalam US$) dengan kenaikan 4%.Kemudian harga sewa di Tokyo tumbuh 1,4%.
Negara-negara tersebut menjadi negara yang memiliki keterbatasan jumlah pasokan ruang kantor.
Dengan pertumbuhan permintaan yang cukup tinggi, membuat pemilik gedung lebih berkuasa dalam menetapkan harga sewa, sementara penyewa berada pada posisi kurang menguntungkan.