Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIFTING MINYAK: Periode Desember 2013-Mei 2014 Terealisasi 91%

Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mengungkapkan lifting minyak selama dua triwulan 2014 (periode Desember 2013 hingga Mei 2014), rata-rata sebesar 792.000 barel per hari atau mencapai 91% dibanding target APBN 2014 sebesar 870.000 barel per hari.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi mengungkapkan lifting minyak selama dua triwulan 2014 (periode Desember 2013 hingga Mei 2014), rata-rata sebesar 792.000 barel per hari atau mencapai 91% dibanding target APBN 2014 sebesar 870.000 barel per hari.

Sementara itu, realisasi lifting gas bumi untuk periode yang sama, mencapai 7,21 juta Btu per hari atau 100,5% dibanding target APBN tahun 2014 sebesar 7,175 juta Btu.

Kasubdit Penerimaan Negara Ditjen Migas I Gusti Suarnaya Sidemen yang hadir mewakili Direktur Pembinaan Program Migas Naryanto Wagimin dalam Rapat Koordinasi Penghitungan dan Evaluasi Realisasi Lifting Migas Triwulan II tahun 2014 di Hotel Aryaduta Pekanbaru, Senin (14/7) mengatakan harga minyak mentah Indonesia (ICP) periode Desember 2013 hingga Mei 2014 sebesar US$ 106,44 per barel.

“Dengan kata lain, mencapai 101,4% dibanding asumsi yang telah ditetapkan dalam APBN 2014 sebesar US$ 105 per barel," paparnya seperti dikutip dari situs resmi Ditjen Migas, Senin (14/7/2014).

Menurutnya, pencapaian target lifting migas selama 2014 masih menghadapi banyak kendala di lapangan antara lain kendala operasi, kegiatan pengembangan maupun kendala non-teknis lainnya seperti terhentinya produksi Medco karena pemblokiran warga.

Sidemen mengatakan pemerintah bersama SKK Migas dan KKKS selalu berupaya meningkatkan produksi dengan berbagai cara, antara lain melalui optimalisasi perolehan minyak dari cadangan minyak yang ada pada lapangan-lapangan yang telah beroperasi melalui peningkatan manajemen cadangan minyak, melakukan percepatan pengembangan lapangan baru dan percepatan produksi di lapangan-lapangan baru dan lama.

"Upaya lainnya adalah meningkatkan kehandalan fasilitas produksi dan sarana penunjang untuk meningkatkan efisiensi dan menurunkan frekuensiunplanned shutdown sehingga dapat menurunkan kehilangan peluang produksi minyak," ujarnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengupayakan peningkatan cadangan melalui kegiatan eksplorasi dan penerapan EOR serta meningkatkan koordinasi antar-instansi untuk mendukung operasi hulu migas dalam rangka memfasilitasi percepatan proses perijinan dan pemanfaatan lahan untuk kegiatan operasi migas sesuai dengan Inpres No.2/2012 tentang Peningkatan Produksi Minyak Nasional.

Dia menjelaskan perkembangan harga minyak mentah internasional selama tahun 2014 sedikit mengalami penurunan. Pasalnya, ada peningkatan produksi minyak di Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Brazil dan Argentina serta meningkatnya nilai tukar dollar terhadap mata uang utama dunia lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper