Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Perikanan Ditargetkan Tembus US$5 Miliar

Kementerian Kelautan dan Perikanan menyiapkan rencana untuk tindak lanjut atas rencana penguatan industri perikanan nasional.
  Nilai ekspor perikanan Indonesia ditargetkan menembus angka US$5 miliar. /
Nilai ekspor perikanan Indonesia ditargetkan menembus angka US$5 miliar. /

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Kelautan dan Perikanan menyiapkan rencana untuk tindak lanjut atas rencana penguatan industri perikanan nasional.

KKP mencatat, pada 2012 nilai ekspor produk perikanan Indonesia mencapai US$3,58 miliar, kemudian merangkak naik menjadi US$4,16 miliar pada tahun lalu. Pada tahun ini, nilai ekspor Indonesia ditargetkan menembus angka US$5 miliar.

Sekjen KKP Sjarief Widjaja mengungkapkan, tren peningkatan permintaan pasar perikanan dunia yang diperkirakan mencapai 15% per tahun membuat komoditas ini selalu memiliki peluang untuk berekspansi.

Di sisi lain, katanya, konsumsi perikanan domestik yang mencapai 38 kg/kapita/tahun juga membutuhkan perhatian besar. Sebenarnya industri perikanan nasional sudah bisa hidup hanya dengan main di pasar domestik.

Meskipun demikian, dia mengakui bahwa ada beberapa kendala yang masih melekat dalam sektor perikanan Indonesia. Salah satu yang paling penting, katanya, adalah soal logistik perikanan yang belum mumpuni.

Oleh karena itu, dia memaparkan bahwa pihaknya tengah fokus untuk mengerjakan sistem logistik ikan nusantara (SLIN) yang ditargetkan bisa segera diterapkan.

Sjarief mengatakan, KKP telah menjalin kerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk pemanfaatan kapal yang nantnya akan dilengkapi dengan kontainer berpendingin.

Mengenai Masyarakat Ekonomi Asean yang 1,5 tahun lagi berlaku, dia optimistis bahwa industri perikanan sudah berada di jalur yang benar.

PR-nya memang masih banyak, tapi jangan khawatir, karena kita sudah punya roadmap jelas ke depan. Kita juga punya indikator apa saja yang mau dicapai, kata Sjarief.

Salah satu masalah tersebut, ujarnya, adalah ketersediaan bahan baku bagi industri pengalengan ikan. Dia mengemukakan, pihaknya masih berupaya memperbanyak sentra logistik di daerah penghasil bahan baku.

Ketiadaan logistik inilah, ungkap Sjarief, yang menyebabkan pasokan bahan baku bagi industri selalu tersendat meskipun nusantara sedang mengalami masa panen, yang berakhir pada importasi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Editor : Setyardi Widodo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper