Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SBY Serukan Penyedia Layanan Kesehatan 'Jemput Bola'

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyeru penyedia jasa layanan kesehatan melakukan jemput bola untuk menarik minat masyarakat Indonesia agar memilih fasilitas layanan kesehatan di dalam Negeri alih-alih berobat ke luar Negeri.
Ilustrasi dokter. SBY Serukan Penyedia Layanan Kesehatan 'Jemput Bola'/Bisnis
Ilustrasi dokter. SBY Serukan Penyedia Layanan Kesehatan 'Jemput Bola'/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyeru penyedia jasa layanan kesehatan melakukan “jemput bola” untuk menarik minat masyarakat Indonesia agar memilih fasilitas layanan kesehatan di dalam Negeri alih-alih berobat ke luar Negeri.

Hal itu dikemukakan Presiden saat menghadiri peresmian RS Pusat Otak Nasional di Jakarta, Senin (14/7/2014).

Dalam sambutannya, Kepala Negara menyebutkan seiring perkembangan tren demografi penduduk Indonesia, kebutuhan akan layanan kesehatan prima semakin meningkat. Semakin banyak rakyat yang menginginkan layanan yang berkualitas.

Dia menyorot kecenderungan masyarakat Indonesia, khususnya golongan masyarakat menengah ke atas, untuk berobat ke rumah sakit di luar Negeri. Padahal, ujarnya, kualitas layanan kesehatan di dalam Negeri juga tidak kalah dari tempat layanan kesehatan yang sering menjadi rujukan masyarakat Indonesia di luar Negeri.

Namun demikian, SBY mengakui bahwa untuk menarik kembali masyarakat Indonesia yang telah terbiasa berobat di luar Negeri agar kembali berobat di dalam Negeri perlu upaya dari pemerintah dan penyedia jasa layanan kesehatan, baik dari pihak rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, tenaga medis, juga apotek. Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat akan dengan sukacita berobat di dalam Negeri.

“Oleh karena itu saya berharap jajaran pemerintah dan swasta untuk jemput bola, untuk menciptakan peluang, karena prospeknya bagus. Daripada diambil pihak asing dan swasta asing, baiknya [penyedia layanan kesehatan] tidak menyia-nyiakan peluang ini,” ujar SBY.

Bagi Negara, tambahnya, beralihnya kecenderungan masyarakat untuk kembali berobat di dalam Negeri juga mendorong potensi pemasukan serta mencegah devisa keluar.

“Jika mengaitkan ke aspek ekonomi dan bisnis, harus paham tentang demografic trend. Oleh karena itu, daripada jauh-jauh ke luar Negeri, devisa tidak masuk, lebih mahal, lebih bagus kalau kita punya sendiri,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggi Oktarinda
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper