Bisnis.com, JAKARTA -- Posisi cadangan devisa akhir Juni mencapai US$107,7 miliar, meningkat dari posisi akhir Mei sebesar US$107 miliar.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia Peter Jacobs mengatakan peningkatan jumlah itu dipengaruhi oleh transaksi penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah yang melampaui kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
“Sementara itu, kebutuhan devisa untuk intervensi valuta asing dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dapat diimbangi dengan kenaikan simpanan deposito valuta asing bank-bank di Bank Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Senin (7/7/2014).
Posisi cadangan devisa per akhir Juni dapat membiayai 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia, tutur Peter, menilai kenaikan cadangan devisa berdampak positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.