Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Digugat Soal Impor Gula, Kemendag Tenang

Kementerian Perdagangan yakin berada pada posisi yang benar dan tidak merisaukan gugatan beberapa anggota Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait berbagai kebijakan pergulaan yang diketok tahun ini.
Gula pasir. Kemenag bersikap tenang digugat soal impor.
Gula pasir. Kemenag bersikap tenang digugat soal impor.

Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan yakin berada pada posisi yang benar dan tidak merisaukan gugatan beberapa anggota Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terkait berbagai kebijakan pergulaan yang diketok tahun ini.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri (Daglu) Kemendag Bachrul Chairi mengatakan otoritas perdagangan tetap menghargai sikap kontra anggota APTRI terkait kebijakan harga patokan petani (HPP) dan pemberian izin impor gula untuk Perum Bulog (Persero).

“Terkait masalah tersebut, sebelumnya sudah sempat dibicarakan dengan pengurus APTRI sendiri bagaimana HPP terbentuk. Sebenarnya, angka HPP sendiri sudah didasarkan rendemen resmi dari dewan gula yang notabene merupakan cerminan fakta kondisi tebu petani,” ungkapnya kepada Bisnis, Senin (7/7/2014).

Terkait gugatan terhadap pemberian izin impor gula sejumlah 328.000 ton kepada Bulog, Bachrul  mengatakan keputusan tersebut harus diambil sebagai cerminan sikap kehati-hatian pemerintah dalam menjaga stabilitas harga gula.

“Lagi pula, dalam pelaksanaannya, impor maupun operasi pasar gulanya akan sangat dikontrol,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui HPP gula hanya naik kurang dari 2% menjadi Rp8.250/kg untuk tahun ini, setelah tidak dinaikkan selama 2 periode berturut-turut. Kalangan petani tebu menilai keputusan tersebut memancing sentimen negatif dan menghilangkan minat menanam.

Tidak lama kemudian, Kemendag menerbitkan izin imor gula bagi Bulog guna menjaga kecukupan buffer stock sejumlah 350.000 ton. Kebijakan itu dipandang merugikan petani karena dapat merusak harga gula produksi domestik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper