Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurangi Impor, Jabar Pacu Produksi Kedelai

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jawa Barat terus memperluas lahan kedelai guna memperbesar produksi dan memutus mata rantai impor.
/Bisnis.com
/Bisnis.com

Bisnis.com, BANDUNG--Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jawa Barat terus memperluas lahan kedelai guna memperbesar produksi dan memutus mata rantai impor.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Diperta Jabar Uneep Primadi mengatakan Jabar akan mendongkrak areal luas tanam kedelai menjadi 126.000 hektare dari
95.000 ha untuk mendukung swasembada kedelai nasional.

"Dengan penambahan luas lahan potensi produksi kedelai yang diperoleh Jabar bisa bertambah mencapai ratusan ribu ton," kata Uneep kepada Bisnis.com, Kamis (3/7/2014).

Jika potensi produksi itu tercapai, produksi kedelai Jabar akan memenuhi 63% dari total kebutuhan kedelai Jabar yang mencapai 300.000 ton per tahun.

Saat ini, di Jabar terdapat 12 daerah yang berkontribusi dalam produksi kedelai dengan total luas lahan 95.000 ha. Tiga daerah dengan kontribusi paling besar adalah Sukabumi, Garut, serta Cianjur.

Uneep optimistis sepanjang tahun ini kebutuhan benih tersebut akan dapat terpenuhi.

Pihaknya bertambah yakin target tersebut akan terpenuhi mengingat terbitnya sejumlah regulasi seperti jaminan pemerintah jika harga kedelai anjlok, Pemerintah akan membeli kedelai dengan harga Rp7.000/kg.

"Regulasi-regulasi tersebut sangat menguntungkan para petani. Kami harapkan hal ini akan menarik minat mereka untuk berlomba menanam kedelai," kata Uneep.

Badan Pusat Statistik Jawa Barat mencatat produksi kedelai pada tahun ini diperkirakan meningkat signifikan mencapai 43,97% atau 73.671 ton biji kering.

Kepala Bidang Statistik Produksi BPS Jabar Ruslan mengatakan peningkatan ramalan produksi pada 2014 disebabkan peningkatan ramalan luas panen sebesar 39,31%, sedangkan ramalan produktivitas diperkirakan meningkat sebesar 3,35% jika dibandingkan dengan 2013.

Dia menyebutkan produksi kedelai pada 2013 mencapai 51.172 ton biji kering dengan luas lahan 35.682 hektare.

“Dengan adanya penggenjotan yang dilakukan pemerintah soal ketergantungan impor kedelai, maka produksi diperkirakan meningkat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper