Bisnis.com, JAKARTA - Kendati inflasi Juni relatif terkendali di level 0,43%, Bank Indonesia mengingatkan ada beberapa tantangan di depan mata yang harus diwaspadai, a.l. El Nino yang meskipun berintensitas rendah, dapat berpengaruh terhadap produksi beras.
Tantangan lainnya, kenaikan tarif listrik per Juli untuk enam golongan pelanggan, penyesuaian tarif angkutan udara setelah Lebaran, rencana kenaikan tarif KA ekonomi mulai September, dan rencana kenaikan elpiji 12 kg.
Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs menyampaikan bank sentral sejauh ini menilai inflasi hingga Juni masih positif bagi pencapaian sasaran inflasi 4,5±1% pada 2014 dan 4±1% pada 2015.
“Namun, BI tetap mencermati berbagai risiko inflasi di semester II/2014, seperti potensi peningkatan harga pangan akibat El Nino,” katanya, Selasa (1/7/2014).
Untuk itu, otoritas moneter secara konsisten akan menempuh kebijakan dalam rangka mengelola inflasi dan meningkatkan koordinasi pengendalian inflasi dengan pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.
Ekonom Bank Danamon Dian Ayu Yustina mengingatkan potensi melesatnya inflasi sepanjang bulan Puasa dan Lebaran. “Selain karena dampak bulan puasa dan Lebaran, ada efek dari kenaikan tarif listrik putaran kedua mulai Juli,” ujarnya.
Badan Pusat Statistik mengumumkan inflasi Juni melaju 0,43%, didorong oleh kenaikan harga pangan menjelang bulan puasa, Namun, laju ini terendah dalam 5 tahun terakhir untuk periode yang sama.