Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siapkan US$1,7 Miliar, Etihad Beli 49% Saham Alitalia

Maskapai penerbangan milik pemerintah Abudabhi, Etihad Airways, akhirnya setuju untuk membeli 49% saham maskapai asal Italia yang hampir collapse, Alitalia.
Pesawat Etihad. /
Pesawat Etihad. /
Bisnis.com, ABU DHABI Maskapai penerbangan milik pemerintah Abudabhi, Etihad Airways, akhirnya setuju untuk membeli 49% saham maskapai asal Italia yang hampir collapse, Alitalia. 
 
Dua pekan lalu, Etihad dan Alitalia memang menyampaikan bahwa mereka akan mengadakan negosiasi. Kedua korporasi maskapai akan menyelesaikan tahap akhir dokumen transaksi, ungkap dokumen yang dirilis Rabu (25/6/2014). Di dalamnya, tidak tercantum detil keuangan dan nilai investasi.
 
Menurut Menteri Transportasi Italia, Maurizio Lupi, Etihad telah menyiapkan sekitar 1,25 miliar euro atau setara US$1,7 miliar untuk jangka waktu 4 tahun ke depan.
 
Selama bertahun-tahun, Atalia tidak menghasilkan untung sama sekali. Saat ini, maskapai tersebut melakukan pemangkasan ribuan pekerjanya. Alitalia tidak mampu bersaing dengan maskapai lain dalam negeri yang menawarkan tarif lebih murah.
 
Investasi Etihad akan menstimulasi pertumbuhan Alitalia. Saat ini, Direktur Eksekutir Etihad, James Hogan sedang mengembangkan misinya untuk membangun jaringan penerbangan ke beberapa negara di dunia, demi membuka jalur lalu-lintas yang lebih banyak ke Abu Dhabi.
 
Alitalia menjadi salah satu tujuan investasi terbesar yang dilakukan Hogan. Nilai saham 49% tersebut akan membuka jalan bagi Etihad untuk mengelola manajemen dan strategi. Sebelumnya, Etihad berperan besar dalam penyelamatan keuangan Air Berlin Plc, setelah maskapai tersebut mengalami defisit bertahun-tahun.
 
Menurut pihak Etihad, kerjasama yang dibangunnya telah membuka jaringan yang lebih luas, hingga saat ini sekitar 400 tujuan. Hogan ingin menyasar pusat ekonomi di jantung Eropa, melalui pengelolaan Alitalia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dara Aziliya
Editor : Setyardi Widodo
Sumber : Bloomberg/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper