Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meragukan efektivitas penggunaan gambar seram dalam kemasan rokok yang mulai diberlakukan Senin (24/6/2014).
Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi melihat karakteristik masyarakat Indonesia yang rata-rata masih berpendidikan rendah dan umumnya sudah kecanduan tembakau akan sulit dipengaruhi meski dengan gambar seram sekalipun.
“Saya ragu akan efektif gambar-gambar begitu, karena pola kecanduan perokok di Indonesia. Rasanya tidak akan terpengaruh,” katanya.
Dia mengatakan sebaiknya pemerintah melakukan riset dan penelitian terkait efektifitas penggunaan gambar-gambar tersebut untuk mengurangi jumlah perokok.
Sofjan mengakui di beberapa negara penggunaan gambar seram di kemasan rokok cukup efektif. Namun, belum tentu hal demikian berlaku di Indonesia mengingat penjualan rokok yang bebas.
Mestinya, kata dia, penjualan dibatasi untuk tempat-tempat tertentu saja, kemudian juga ada pembatasan usia siapa yang bisa membeli rokok.
Penggunaan gambar seram dalam kemasan rokok itu mengacu pada peraturan pemerintah (PP) No.109/2012 tentang Pengendalian Tembakau yang merupakan turunan dari UU No.36/2009 tentang Kesehatan.