Bisnis.com, JAKARTA -- Fraksi PDI Perjuangan menuntut pemerintah merealisasikan produksi Blok Cepu sehingga carry over beban subsidi BBM Rp46,3 triliun ke tahun depan tidak terlalu membebani pemerintahan baru.
Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Dolfie O.F.P, menilai kendati penggeseran kekurangan pembayaran subsidi BBM terjadi nyaris setiap tahun, carry over kali ini sangat besar bagi pemerintahan baru.
Untuk itu, fraksinya menuntut agar Blok Cepu benar-benar beroperasi penuh pada 2015 dengan produksi puncak produksi 165.000 barel per hari, guna menutup beban carry over.
"Kalau pemerintah tidak bisa mencapai itu, maka pemerintah sekarang membebani pemerintah yang akan datang. Supaya fair, pemerintah harus meningkatkan kinerjanya dengan mempercepat Blok Cepu," ujarnya, Senin (16/6/2014).
Menurutnya, keberhasilan mengeksekusi Blok Cepu, khususnya lapangan Banyu Urip dengan perkiraan cadangan minyak 250 juta barel itu, merupakan bentuk tanggung jawab pemerintahan SBY terhadap beban yang dipindahkan ke pemerintahan berikutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
