Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Larangan Impor Baja Boron, Industri Hilir Minta Penundaan

Pelaku usaha industri baja hilir, khususnya produsen wire product meminta pemerintah menunda pemberlakuan aturan larangan terbatas impor baja yang mengandung boron.n
Pabri baja. Industri hilir minta penundaan larangan impor baja boron/Bisnis
Pabri baja. Industri hilir minta penundaan larangan impor baja boron/Bisnis

Bisnis.com,  JAKARTA--Pelaku usaha industri baja hilir, khususnya produsen wire product meminta pemerintah menunda pemberlakuan aturan larangan terbatas impor baja yang mengandung boron.

Sekjen Forum Komunikasi Produsen Produk Kawat Indonesia Ario N Setiantoro mengatakan produsen wire product yang terdiri dari industri skala menengah, kecil dan mikro belum siap melakukan aturan yang tertuang dalam Permendag No.28/2014 tentang Impor Baja Paduan yang dilegalkan pada 2 Juni 2014 lalu. Oleh sebab itu, pihaknya meminta penundaan pemberlakuan beleid tersebut.

 “Kalau diterapkan dalam waktu 30 hari setelah disahkan, akan terjadi kekacauan dan kekosongan suplai produk dalam negeri karena suplai wire rod pasti tidak mencukupi,” kata Ario di Jakarta, Selasa (10/6).

Menurutnya, dengan diterapkannya aturan ini, maka akan berdampak pada industri turunan seperti industri yang mensuplai industri komponen otomotif dan industri konstruksi yang lain.

Dia menilai, keputusan yang diambil pemerintah ini tidak adil dan membuat industri mur dan baut dalam negeri menjadi makin terjepit. Pasalnya, larangan terbatas ini akan membuat impor produk jadi dari luar negeri meningkat.

Selain itu, aturan ini tidak tepat dikeluarkan pada masa pemerintahan yang seharusnya sudah tidak boleh membuat keputusan strategis. Hal ini sangat bertentangan dengan arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang melarang menteri untuk membuat kebijakan strategis.

 Dalam Permendag yang baru tersebut, terdapat 10 poin utama yang pada intinya memperketat importir dalam mengimpor baja boron, termasuk adanya keharusan untuk memenuhi persyaratan administratif yang lebih rumit

 Ario menyebutkan larangan terbatas memang dibutuhkan untuk produk plat dan profil dengan nomor HS (7225, 7226, 7228 dan 7229). Sedangkan untuk HS 7227 (wire rod), lantaran kemampuan produsen dalam negeri belum bisa memenuhi dengan baik secara kuantitas dan kualitas, impor sangat diperlukan.

Saat ini, kebutuhan wire rod dalam negeri mencapai 2,5 juta ton per tahun. Adapun dalam negeri hanya bisa memenuhi 1,2 juta ton saja. Jumlah tersebut dihasilkan dari 80 perusahaan yang menjadi produsen produk kawat. Dia berharap, pemerintah bisa lebih jeli lagi dalam melakukan larangan terbatas impor baja paduan ini.

“Untuk wire rod, kalau dalam negeri bisa memenuhi tidak masalah, ini kan belum bisa. Kami butuh,” tegas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Riendy Astria
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper