Bisnis.com, JAKARTA – Mantan Menteri Keuangan Indonesia Ali Wardhana meminta pemerintah mengurangi subdisi bahan bakar minyak (BBM) untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia.
“Subsidi BBM mustinya secara bertahap dihapus. Sedikit demi sedikit harus dinaikan [harganya] karena berat [beban APBN] jika enggak dilakukan,” ujarnya seusai menerima Wirakarya Adhitama di Jakarta.
Menurutnya, indikator-indikator makroekonomi Indonesia saat ini sudah bagus, salah satunya ditunjukkan dengan cadangan devisa yang cukup baik.
Seperti diketahui, BI merilis posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Mei 2014 senilai US$107,04 miliar meningkat dari posisi akhir April 2014 senilai US$105,6 miliar.
Namun, pemerintah diminta untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia walaupun saat ini pertumbuhan ekonomi dinilai sudah bagus. Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang meningkat, pemerataan kemakmuran pun bisa dilakukan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2014 berada pada 5,21%, menunjukkan tren penurunan (y-o-y) mulai dari kuartal I/2011 (6,5%), kuartal I/2012 (6,3%), kuartal I/2013 (6,03%).
“Kalau kita tingkat kemakmurannya bertambah, maka pemerataan itu harus lebih baik lagi. Kalau pertumbuhan ekonominya tidak naik apa yang mau diratakan?” ujarnya
Ketika ditanya terkait sehat tidaknya postur APBN saat ini, mantan guru besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini hanya melemparkan senyum kepada wartawan.