Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tantangan Membangun PLTMH Versi Pengusaha

PT Selo Kencana Energi (Selo) baru saja mengoperasikan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) di Solok Selatan berkekuatan 8 megawatt pada semester pertama 2014 ini. Pembangkit senilai Rp300 miliar ini dinilai oleh USAID sangat baik.
Membangun PLTMH akan banyak menghabiskan waktu kosong sebelum beroperasi. /bisnis.com
Membangun PLTMH akan banyak menghabiskan waktu kosong sebelum beroperasi. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - PT Selo Kencana Energi (Selo) baru saja mengoperasikan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) di Solok Selatan berkekuatan 8 megawatt pada semester pertama 2014 ini. Pembangkit senilai Rp300 miliar ini dinilai oleh USAID sangat baik.

Menurut Suwardi, Direktur Selo kepada peserta EBTKE Conex 2014 terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan memasuki bisnis PLTMH. Hal yang harus diperhatikan ini meliputi :

Pertama, Jangan selamatkan uang kecil yang akhirnya malah membuat uang banyak terbuang. Hal ini menurut Suwardi biasanya dilakukan dalam pekerjaan fisik. Demi menghemat uang, konstruksi yang seharusnya diperkuat malah dikurangi.

"Ini bisnis jangka panjang, kalau memang bendungannya perlu 20 meter jangan dikurangi" tuturnya di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Membangun PLTMH akan banyak menghabiskan waktu kosong sebelum beroperasi. Untuk PLTMH di Solok Selatan ini, pihaknya harus menghabiskan 4 tahun karena pemerintah daerah, Perusahaan Listrik Negara (PLN) ataupun Bank tidak terbuka. Akibatnya proses perundingan menjadi berlarut-larut. Padahal pekerjaan fisik hanya memerlukan 2 tahun hingga listrik dapat dialirkan.

Calon pengusaha PLTMH juga harus menyiapkan biaya tidak terduga. Menurut Suwardi, biaya tidak terduga biasanya muncul dari salah perencanaan, aparat yang korup hingga persoalan fisik pembangunan. Namun biaya terbesar justru dalam pengurusan perizinan.

"Geoteknik tidak sampai 2%," tuturnya.

Hal lain yang harus disadari calon pengusaha PLTMH adalah PLN hanya akan membayar sebanyak listrik yang terpakai, jadi jangan berhitung dengan menggunakan asumsi penuh listrik terjual. Biasanya listrik yang terjual hanya 70% dari daya yang terpasang karena beban listrik akan turun pada malam hari.

Hal terakhir yang diingatkan oleh Suwardi adalah konsep bisnis PLTMH adalah bisnis jangka panjang. Walau terlihat menarik dengan IRR yang tinggi, namun jika dihitung dengan harga pembelian PLN, bunga bank dan waktu kosong. Investasi ini baru akan balik modal setelah 13 tahun.

"Tapi ini untuk langit Indonesia agar tetap indah, jangan sampai seperti di Cina hari ini bahkan untuk keluar rumah saja harus pakai masker karena polusi," tuturnya.

Suwardi juga mengingatkan agar PLTMH menjadi andalan bagi pembangkit listrik. Karena diluar Jawa, seluruh pulau di Indonesia memiliki potensi PLTMH yang luar biasa besar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper