Bisnis.com, JAKARTA - Ditjen Bea dan Cukai menyebutkan realisasi penerimaan negara dari bea dan cukai dalam kurun waktu Januari-Mei 2014 mencapai Rp67,49 triliun atau 39,65% dari target APBN 2014 sebesar Rp170,19 triliun.
Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabeanan dan Cukai Susiwijono Moegiarso mengatakan penerimaan cukai menyumbang Rp48,74 triliun, atau 72,21% dari total realisasi. Sementara, bea keluar menyumbang Rp5,84 triliun dan bea masuk menyumbang Rp12,90 triliun.
“Penerimaan dari bea masuk dan cukai cukup memuaskan, terutama cukai yang mencapai 100,61% dari target penerimaan lima bulan pertama. Sementara bea keluar hanya 70% dari target kami. Tetapi, ini lumayan tinggi,” katanya, Jumat (6/6/2014).
Susiwijono mengatakan optimistis target penerimaan bea dan cukai dalam APBN 2014 bisa terealisasikan. Bahkan, dalam Rancangan APBN-Perubahan 2014, Ditjen Bea dan Cukai meminta target tersebut dinaikkan Rp2,1 triliun.
Meskipun begitu, dia mengakui ada tantangan yang harus dihadapi Ditjen Bea dan Cukai, terutama dalam mengamankan penerimaan bea. Hal itu dikarenakan tinggi rendahnya penerimaan bea didorong pertumbuhan ekonomi, khususnya dari kinerja ekspor impor.
Adapun, anggaran Ditjen Bea dan Cukai pada RAPBN 2014 akan dipangkas sebesar Rp611 miliar, atau 20,36% dari anggaran Kementerian Keuangan yang dipangkas sebesar Rp3 triliun. Hal itu diperkirakan berdampak terhadap operasional penerimaan pegawai baru.