Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEMENTERIAN ESDM Akan Pangkas Jatah Elpiji 3Kg

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membatasi elpiji (liquified petroleum gas/LPG) bersubsidi 3 kilogram pada daerah yang telah terbangun infrastruktur jaringan gas rumah tangga.nn
Kementerian ESDM tengah menyiapkan draf peraturan menteri yang mengatur soal kebijakan pengendalian BBM bersubsidi tersebut. /bisnis.com
Kementerian ESDM tengah menyiapkan draf peraturan menteri yang mengatur soal kebijakan pengendalian BBM bersubsidi tersebut. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membatasi elpiji (liquified petroleum gas/LPG) bersubsidi 3 kilogram pada daerah yang telah terbangun infrastruktur jaringan gas rumah tangga.

Pasalnya, program jargas digadang menjadi salah satu penopang pengendalian BBM bersubsidi. Kementerian ESDM berharap impor LPG sebesar 60% dari total kebutuhan energi nasional bisa ditekan dengan kebijakan tersebut.

Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengungkapkan konsepnya bila jargas sudah terbangun secara masif di suatu wilayah, maka elpiji bersubsidi 3 kilogram bisa dikurangi kuotanya.

"Dengan demikian, impor LPG bisa kita kurangi," ujarnya," Rabu (4/6/2014).

Selain itu, khusus bagi transportasi massal, Edy optimistis bila program konversi BBM ke bahan bakar gas bisa menahan laju konsumsi BBM bersubsidi. Pasalnya, Kementerian ESDM telah menugasi PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk untuk membangun stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan pembangunan mobile refueling unit (MRU).

Bahkan, program kupon BBM telah berjalan di Batam, Provinsi Kepulauan Riau dengan total pengendalian 100 kiloliter. Selain itu, tim dari Kementerian ESDM juga tengah mengkaji soal pemberlakuan kartu BBM khusus Pertamax untuk kendaraan yang melintas di jalan tol.

Namun, Kementerian ESDM tengah menyiapkan draf peraturan menteri ESDM yang akan mengatur soal kebijakan pengendalian BBM bersubsidi tersebut.

Edy mengungkapkan tengah meminta masukan dari Kementerian Keuangan terkait dengan pengendalian BBM bersubsidi tersebut. "Ini tim kami tengah bahas dengan Kementerian Keuangan. Harapannya segera selesai secepatnya," ujarnya

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper