Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabinet Segera Berakhir, Mari Elka Kebut Pengembangan Ekonomi Kreatif

Mendekati akhir masa kerja, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberi perhatian lebih pada pengembangan industri ekonomi kreatif dalam negeri.

Bisnis.com, JAKARTA—Mendekati akhir masa kerja, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memberi perhatian lebih pada pengembangan industri ekonomi kreatif dalam negeri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu menekankan industri ekonomi kreatif berkonstribusi secara signifikan pada perekonomian negara. 

“Setelah kita cermati dan alami sendiri, ekonomi kreatif ini penting. Mereka menyumbang 7% dari PDB, 11% dari penyerapan tenaga kerja, dan 10% dari jumlah usaha,” ujarnya, Rabu (4/6/2014).

Karena itulah, Mari berinisiatif mengadakan rapat koordinasi (rakor) bersama 28 kementerian terkait untuk membahas percepatan pengembangan ekonomi kreatif di Kantor Kemenparekraf hari ini. 

Dia mengatakan industri ekonomi kreatif ini menyumbang ekspor sekitar US$10 miliar. Meski demikian dia mengakui bahwa memang ada arus impor, tapi tidak lebih besar dari ekspor. 

Selain berkontribusi secara ekonomi, Mari memandang industri kreatif ini juga memiliki peran untuk mengangkat citra negara. Dia menyebutkan salah satu judul film, The Raid, yang menurutnya turut mengangkat nama Indonesia ke kancah internasional.

“Industri kreatif itu punya soft power. Selain itu juga akan membuat iklim bisnis kita menjadi semakin inovatif,” lanjutnya.

Meski tidak menjelaskan dengan rinci, Mari mengatakan satu hal yang penting dalam industri ekonomi kreatif adalah keberlanjutan. Keberlanjutan itu menurutnya perlu untuk diperhatikan baik pada produk, maupun pada sumber daya manusia.

Kreativitas dan inovasi, lanjutnya, harus diutamakan berlanjut ke sektor-sektor lain. Kedua hal tersebut menjadi modal utama bagi setiap industri untuk bisa bertahan dan memiliki daya saing dengan industri yang lain.

“Kreativitas itu adalah ide baru berdasarkan pengatahuan yang ada untuk menghasilkan sesuatu yang belum ada sebelumnya,” ujarnya.

Dari sisi regulasi, Mari mengatakan perlunya penguatan koordinasi yang perlu dipayungi dalam regulasi yang lebih kuat dari Inpres yang telah ada.

Dalam regulasi yang baru tersebut Mari mengusulkan dilibatkan lebih banyak pihak dalam upaya percepatan pengembangan ekonomi kreatif nasional.

Dalam jangka menengah, pengembangan ekonomi kreatif ini bertujuan untuk mempersiapkan industri menghadapi MEA 2015. Mari mengatakan pihaknya yakin dapat merampungkan program ini sebelum masa jabatannya berakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper