Bisnis.com, JAKARTA—Komisi Nasional Pengendalian Tembakau mengungkapkan industri rokok menyiapkan langkah-langkah khusus untuk menarik perhatian para perokok pemula.
Tubagus Haryo Karbyanto, dari Divisi Advokasi Komisi Nasional Pengendalian Tembakau, mengatakan berdasarkan dokumen internal industri rokok, terlihat mereka memiliki trik-trik khusus untuk menarik minat para remaja.
Menurutnya, industri rokok harus putar otak mencari konsumen baru untuk menggantikan para perokok yang sudah berhenti merokok. Industri rokok kemudian membidik para remaja sebagai sasaran utama. Mereka juga meyakini, para remaja akan bersikap loyal jika sudah menyukai rokok merek tertentu.
“Tujuan mereka [industri rokok] adalah mencari pengganti perokok yang sudah pensiun, secara sistematis industri rokok menargetkan konsumen baru,” katanya kepada Bisnis, Selasa (3/6/2014)
Menilik data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 Kementerian Kesehatan, perilaku merokok penduduk 15 tahun keatas masih belum terjadi penurunan dari 2007 – 2013. Perilaku merokok cenderung meningkat dari 34,2% pada 2007 menjadi 36,3% pada 2013.
Sebanyak 64,9% laki-laki dan 2,1% perempuan masih menghisap rokok pada 2013. Ditemukan sebanyak 1,4% perokok umur 10-14 tahun. Sedangkan rerata jumlah batang rokok yang dihisap adalah sekitar 12,3 batang, bervariasi dari yang terendah 10 batang di D. I Yogyakarta dan tertinggi di Bangka Belitung mencapai 18,3 batang.