Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pipa Gas Gresik-Semarang Sudah Ada Pembeli

PT Pertamina Gas mengungkapkan telah mendapatkan sejumlah calon pembeli untuk pasokan gas pipa Gresik-Semarang yang akan masuk tahap grounbreaking pada Juni 2014.

Bisnis.com, JAKARTA—PT Pertamina Gas mengungkapkan telah mendapatkan sejumlah calon pembeli untuk pasokan gas pipa Gresik-Semarang yang akan masuk tahap grounbreaking pada Juni 2014.

Direktur PT Pertamina Gas (Pertagas) Hendra Jaya menjelaskan pihaknya telah mendapatkan kepastian calon pembeli dari kalangan industri di Jawa Tengah.

Menurutnya, penjualan gas diserahkan kepada PT Pertagas Niaga yang juga merupakan anak usaha Pertagas.

Direktur PT Pertagas Niaga Jugi Prajugio memastikan pihaknya telah mengantongi sejumlah head of agreement (HoA) dengan sejumlah industri di luar PLN.

“Saat ini kami telah mendapatkan kepastian pembeli yang akan menyerap 80% dari total pasokan yang ada,: ujarnya Senin (26/5/2014)

Pihaknya berharap akan mendapatkan tambahan calon pembeli dalam waktu dekat agar pasokan gas dapat terserap 100%. Terkait nama perusahaan, saat ini Jugi belum bisa mempublikasikan karena sifatnya masih rahasia.

Namun, Jugi mengungkapkan jika perusahaan-perusahaan yang telah berkomitmen membeli gas dari perusahaannya berasal dari berbagai jenis industri.

“Konsumen sebagian besar industri di luar PLN. Ada sektor steel, sektorkeramik atau glass, smelter, industri rokok, dan sebagainya,” ujarnya.

Dia mengungkapkan proyek yang menghabiskan dana US$500 juta itu telah memperoleh kepastian alokasi gas dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

Rencananya, pasokan gas berasal dari Lapangan Cepu sebesar 100 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd).

Menurut catatan Bisnis, pipa Gresik-Semarang nantinya akan mengalirkan gas dari proyek unitisasi Jambaran-Tiung Biru-Cendana kepada sejumlah industri di Jawa Tengah.

Proyek unitisasi itu dikembangkan oleh PT Pertamina EP Cepu bekerja sama dengan Mobil Cepu Limited dan Pemerintah Daerah setempat yang ditargetkan memproduksi 185 juta MMscfd.

Proyek unitisasi tersebut, khsususnya untuk Jambatan diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar US$2,1-2,3 miliar yang direncanakan akan mulai berproduksi pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fauzul Muna
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper