Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertanian Masih jadi Fokus Capres untuk Perbaikan Ekonomi

Sektor pertanian masih menjadi fokus calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu Presiden 2014. Lantas, apakah sektor ini masih berpotensi untuk memperbaiki perekonomian Indonesia?
Panen padi. Sektor pertanian masih jadi fokus capres untuk perbaikan ekonomi/JIBI
Panen padi. Sektor pertanian masih jadi fokus capres untuk perbaikan ekonomi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA -- Sektor pertanian masih menjadi fokus calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Pemilu Presiden 2014. Lantas, apakah sektor ini masih berpotensi untuk memperbaiki perekonomian Indonesia?

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Hendri Saparini menyatakan penciptaan lapangan kerja pada sektor pertanian bisa mencapai 60%.

“Penciptaan lapangan kerja paling banyak di pertanian dan manufaktur, tapi ternyata pertumbuhannya dalam 10 tahun terakhir ini di bawah rata-rata pertumbuhanan ekonomi. Sementara di situ [pertanian dan manufaktur] ada kira-kira 60% dari lapangan pekerjaan yang semestinya tercipta,” ujarnya saat mengisi seminar di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Sabtu (24/5/2014) 

Kondisi Indonesia saat ini, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) triwulan I/2014, laju pertumbuhan PDB sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan sebesar 3,30%. Sektor ini menempati urutan kedua dari bawah setelah pertambangan dan penggalian yang mengalami perlambatan -0,38%.

Namun demikian, jika dilihat dari sisi tenaga kerja, hingga Februari 2014, sektor pertanian menjadi penyerap tenaga kerja terbanyak, yakni 40,83 juta orang. Sayangnya, walau terbanyak, pertanian menjadi satu-satunya sektor yang mengalami penurunan penyerapan dibandingkan Februari 2013 yang mampu menyerap 41,11 juta orang.

Menurut Hendri, perekonomian Indonesia justru tidak ditopang sektor tradeable yang bermula dari kesalahan pemilihan kebijakan.

“Selama periode RPJM yang kedua kita masih bertumpu pada sektor non-tradeable. Melihat kondisi ini, kita akan kesulitan pada penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintahan baru nantinya diharapkan fokus pada sektor tradeable, seperti pertanian.

Salah satu agenda pembangunan pasangan Jokowi-JK yakni adanya perbaikan irigasi rusak dan jaringan irigasi di 3 juta hektare sawah, penciptaan satu hektare lahan sawah baru di luar Jawa,  pendirian bank petani dan UMKM, serta membangun fasilitas pengolahan pascapanen di setiap sentra industry.

Tak jauh berbeda, pasangan Prabowo-Hatta memiliki agenda mendirikan bank tani dan nelayan, mencetak 2 juta hektare lahan baru untuk meningkatkan produksi pangan, serta membangun pabrik urea dan NPK baru milik petani dengan total kapasitas 4 juta ton.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper