Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LIBUR WAISAK: Warga Perbatasan Indonesia-Malaysia Antre BBM

Liburan Hari Waisak dimanfaatkan sejumlah warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, untuk mengantre bahan bakar minyak (BBM) subsidi di agen premium, minyak dan solar (APMS) setempat.
Antre BBM di salah satu SPBU di Nunukan/www.nunukankab.go.id
Antre BBM di salah satu SPBU di Nunukan/www.nunukankab.go.id

Bisnis.com, NUNUKAN -  Liburan Hari Waisak dimanfaatkan sejumlah warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, untuk mengantre bahan bakar minyak (BBM) subsidi di agen premium, minyak dan solar (APMS) setempat.

Abdullah Hari (25), seorang pegawai honorer di salah satu satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Nunukan, Kamis (15/5/2014), mengaku, hari libur nasional Waisak dipergunakan untuk mengangtre BBM subsidi di APMS PT Rapti Indah yang terletak di Jalan TVRI Kabupaten Nunukan.

Ia mengatakan, dirinya telah mengantre bersama ratusan bahkan ribuan warga dengan menggunakan kendaraan roda dua (sepeda motor) sejak pukul 07.30 wita untuk mendapatkan BBM jenis premium untuk kebutuhan setiap hari.

"Kami harus mengantre mumpung hari libur nasional (Waisak). Kami sudah mengentre mulai jam 07.30 tadi," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan Hamdan, karyawan salah satu kantor pembiayaan di Kabupaten Nunukan bahwa hari libur nasional ini dimanfaatkan untuk mendapatkan BBM subsidi di AMPS untuk beberapa hari ke depan.

Ia menyatakan, dirinya sangat membutuhkan BBM untuk kendaraan roda dua miliknya karena setiap hari melakukan aktivitas mendapatkan pelanggan di Pulau Nunukan tersebut.

Meskipun dirinya telah mengentre berjam-jam lamanya, Hamdan bersama ratusan warga lainnya tetap bersabar menunggu gilirannya untuk mendapatkan BBM subsidi jenis premium.

Hamdan maupun Abdullah Hari menyatakan, mengantre seperti itu telah menjadi kebiasaan masyarakat di wilayah perbatasan karena pasokan BBM subsidi ke wilayah itu hanya sekali dalam sepekan yang menyebabkan tiga sampai empat hari APMS terpaksa tutup.

Keduanya juga meminta kepada pemerintah bersama PT Pertamina agar mampu menyelesaikan masalah antrean yang berlangsung setiap pengisian BBM subsidi di APMS dan diupayakan kuota dapat ditambah.

Menurut keduanya, antrean seperti ini berlangsung setiap saat akibat masih kurangnya kuota BBM subsidi yang dipasok ke wilayah itu yang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang mencapai puluhan ribu unit.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Polres Nunukan, jumlah kendaraan roda dua di Pulau Nunukan hingga minggu kedua Mei 2014 mencapai 37.454 unit yang terdiri dari 36.407 unit milik umum (masyarakat) dan 1.047 unit milik pemerintah.

Sedangkan jumlah kendaraan roda empat yang terdata pada waktu yang sama mencapai ribuan unit, baik mobil penumpang, bus, pick up (bak terbuka), truk dan lain-lainnya. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper