Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PRODUKSI PANGAN: Target Gagal, OPT & Masa Tanam Jadi Kambing Hitam

Pemerintah mengakui salah penanganan dan manajerial pertanian pangan sehingga target produksi lima komoditas pokok pada tahun lalu tidak tercapai.n
Mentan Suswono salahkan masa tanam, dan OPT terkait kegagalan target produksi pangan tahun lalu/JIBI
Mentan Suswono salahkan masa tanam, dan OPT terkait kegagalan target produksi pangan tahun lalu/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengakui salah penanganan dan manajerial pertanian pangan sehingga target produksi lima komoditas pokok pada tahun lalu tidak tercapai.

Bahkan, tiga  di antara lima  komoditas itu mengalami penurunan produksi dibandingkan pada 2012.

Menteri Pertanian Suswono memaparkan bahwa ada lima pembuat  realisasi produksi pangan memburuk. Keterlambatan masa tanam, keterlambatan dalam mengantispasi OPT, belum optimalnya penanganan bencana alam, kegiatan yang belum berdampak pada kinerja tahun berjalan. "Serta serapan anggaran yang lemah, dan penundaan dana bansos," ujarnya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional (Musrenbangtan Nas), Selasa (13/5/2014).

BPS melansir, tiga komoditas itu adalah jagung, dimana produksi pada 2013 hanya 18,51 juta ton yang mengalami penurunan 0,88 juta ton atau 5,54% dibanding pada 2012 yang mencapai 19,38 juta ton.

Selain itu, produksi gula yang tahun lalu 2,54 juta ton lebih rendah 1,93% dibandingkan pada produksi 2012 yang menembus angka 2,59 juta ton. Penurunan paling tajam adalah kedelai, yang pada 2012 mencapai 0,84 juta ton turun 7,47% atau setara 63.000 ton menjadi 0,78 juta ton tahun berikutnya.

Untuk 2 komoditas lain, padi dan daging, juga tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Padi hanya naik 3,24% atau 2,3 juta ton, dari 69,05 juta ton pada 2012 menjadi 71,29 juta ton tahun lalu, sementara daging hanya naik sekitar 10.000 ton dari 420.000 ton pada 2012 menjadi 430.000 ton tahun berikutnya.

Adapun, menurut catatannya, per April 2014 serapan anggaran Kementerian Pertanian hanya 11,56% atau 1,7 triliun dari total anggaran yang dialokasikan di APBN 2014 sebesar Rp15,47 triliun.

Di sisi lain, hal ini juga memastikan kegagalan pemerintah dalam mencapai target produksi pangan yang dicanangkan pada akhir tahun lalu.

Suswono menuturkan, target produksi tanaman pangan pada tahun ini telah dikoreksi adalah padi dari 76 juta ton gabah kering giling (GKG) menjadi 73 ton GKG, jagung menjadi 18 juta ton dari target semula 20 juta ton. Dia mengatakan, kedelai menjadi komoditas yang paling rentan.

Kalau kedelai kan kebutuhannya masih di atas 2 juta ton kan, kalau kemarin kita harapkan ada tambahan lahan dari transmigrasi, produksi bisa 1,5 juta ton, tapi kelihatannya sulit dapat lahan, ungkapnya.

Suswono menuturkan, akibat kegagalan mendapatkan lahan, produksi kedelai dikoreksi menjadi 1,2 juta ton. Dengan asumsi kebutuhannya 2,2 juta ton, katanya, Indonesia akan mengalami defisit kedelai pada 2014 sebanyak 1 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper