Bisnis.com, JAKARTA--Jelang pergantian pucuk pimpinannya, Kementerian Pertanian juga sedang dihadapkan pada penyusunan RPJMN 2014-2019 yang harus selesai sebelum suksesi pemerintahan baru.
RPJMN atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional bidang ketahanan pangan menjadi krusial karena berada di tengah peralihan pemerintahan.
"RPJMN ketahanan pangan wajib disusun pemerintahan sekarang untuk tahun pertama pemerintah baru melalui skema APBNP," kata Mentan Suswono, Selasa (13/5/2014).
Dia menjelaskan bahwa terserah pemerintah baru mau memakai RPJMN yang telah disusun atau membuat yang baru berdasar janji kampanye Presiden RI yang baru.
Masalah paling mendasar yang akan dihadapi sektor pangan, paparnya, adalah bagaimana meningkatkan produksi pangan dengan areal sawah yang terus menyusut.
Dia menuturkan, salah satu akar masalah pertanian adalah penguasaan lahan petani yang sangat sedikit.
Suswono menjabarkan, dalam RPJMN 2014-2019, ada 3 hal baru yang dimasukkan sebagai landasan penyusunannya. Pertama adalah membangun pertanian berkelanjutan.
Berikutnya, kata Suswono, adalah bagaimana menghindari middle income trap. "Artinya, bagaimana daya beli petani meningkat. Dan ketiga, mengantisipasi bonus demografi," ungkapnya.
KETAHANAN PANGAN: Ada Tiga Hal baru dalam RPJM 2014-2019
Jelang pergantian pucuk pimpinannya, Kementerian Pertanian juga sedang dihadapkan pada penyusunan RPJMN 2014-2019 yang harus selesai sebelum suksesi pemerintahan baru.n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arys Aditya
Editor : Ismail Fahmi
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
6 jam yang lalu
China, Batu Bara, dan Teka-teki Perubahan Iklim
1 hari yang lalu