Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMF: Dosis Pengetatan Moneter BI Dinilai Masih Relevan

International Monetary Fund (IMF) menilai dosis kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI) masih relevan dengan ketidakpastian ekonomi global saat ini.
Bank Indonesia/Bisnis.com
Bank Indonesia/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - International Monetary Fund (IMF) menilai dosis kebijakan pengetatan moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI) masih relevan dengan ketidakpastian ekonomi global saat ini.

Benedict Bingham, Senior Resident Representative IMF untuk Indonesia, mengatakan kebijakan pengetatan moneter terbukti mampu meredam ketidakstabilan ekonomi, terutama tingginya inflasi dan fleksibilitas nilai tukar, setelah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tahun lalu.

“Perekonomian Asia, khususnya Indonesia, India, dan Thailand masih memerlukan kebijakan moneter yang ketat untuk meredam tingginya inflasi. Bahkan ketika kondisi neraca transaksi berjalan mulai membaik,” tambahnya di Jakarta, Senin (12/5/2014).

Bingham memproyeksikan inflasi Indonesia hingga akhir tahun ini mencapai 5,3%, jika tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintahan yang baru.

IMF sendiri memperkirakan ekonomi Indonesia bakal tumbuh 5,4% pada tahun ini dan 5,8% pada 2015. Meskipun dirinya mengakui pelarangan ekspor mineral memiliki kontribusi dalam memangkas pertumbuhan ekonomi, tetapi Bingham optimistis net ekspor mulai menguat tahun mendatang.

“Indonesia perlu mendiversifikasi negara tujuan ekspor, mengingat adanya perlambatan ekonomi di China dan Jepang yang merupakan mitra dagan terbesar Indonesia,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper