Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JELANG RAMADHAN: Kenaikan Harga Maksimal 10%

Kementerian Pertanian memberikan toleransi harga kenaikan pangan di pasar maksimal 10% di bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA— Kementerian Pertanian memberikan toleransi harga kenaikan pangan di pasar maksimal 10% di bulan Ramadhan dan Lebaran tahun ini.

Wakil Menteri Pertanian Rusman Heryawan Rusman menngatakan toleransi harga sebesar 10% di pasaran menjelang bulan puasa dan Lebaran adalah hal yang wajar, karena 3 pihak yang secara tidak langsung menyepakati hal tersebut.

Oleh karena itu, dia mengatakan sesering apapun pemerintah menyatakan bahwa stok bahan makanan pokok dari hasil petani sudah mencukupi, kenaikan harga tidak akan bisa dicegah.

“Pemerintah menyadari kalau setiap bulan puasa dan Lebaran, kebutuhan akan naik. Konsumen sudah menganggap itu kewajaran dan ada willingness to pay, sementara itu pedagang, ya begitu lah, itu kan momen mereka untuk ambil untung agak banyak,” jelasnya, Rabu (7/5/2014).

Rusman menuturkan bahwa yang terjadi belakangan, dari tahun ke tahun bulan puasa dan Lebaran semakin mendekati musim panen raya yang terjadi antara Februari hingga Mei, sehingga kementerian yakin bahwa stok pangan Indonesia menjelang dua momen tersebut semakin kuat dan tidak perlu dikhawatirkan.

Di sisi lain, dia juga mengatakan bahwa secara perlahan harus ada perubahan prilaku konsumen Indonesia untuk ketahanan pangan.

Apabila konsumen bisa mengubah selera dari bahan segar menjadi olahan, Rusman mengatakan Indonesia bisa meminimalisir impor dan menahan lonjakan harga maupun kelangkaan, karena hasil panen petani bisa disimpan untuk sementara waktu dan diolah terlebih dahulu.

“Kalau perilaku konsumen sudah berubah menyukai makanan olahan, kita bisa tahan petani sudah tidak mengebom pasar ketika panen atau pasar kosong ketika tidak panen. Harga juga jadi lebih stabil,” tukasnya.

Pada kesempatan terpisah, pengamat peternakan dari Universitas Padjadjaran Rochadi Thowaf mengatakan bahwa stok daging sapi pada Lebaran tahun ini diperkirakan sangat amat.

Dia bahkan menilai, derasnya impor daging sapi yang dilakukan pemerintah sejak awal tahun akan merugikan peternak kecil pada periode waktu tersebut.

"Harga sapi eks-impor akan turun. Dugaan saya, harga daging pada Lebaran tahun ini naiknya tidak lebih dari 10%. Lha sekarang kalau importir mau impor berapapun dikasih izin kok. Peternak kecil yang rugi," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper