Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Priok Diminta Antisipasi Lonjakan Barang Jelang Puasa

Pelaku usaha logistik mengingatkan ancaman memburuknya performance dwelling time yang dipicu kepadatan arus masuk dan keluar barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok menjelang bulan puasa dan libur lebaran.
Suasana di Pelabuhan Tanjung Priok/Bisnis.com
Suasana di Pelabuhan Tanjung Priok/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Pelaku usaha logistik mengingatkan ancaman memburuknya performance dwelling time yang dipicu kepadatan arus masuk dan keluar barang melalui Pelabuhan Tanjung Priok menjelang bulan puasa dan libur lebaran.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldi Masita menuturkan kepadatan arus barang di Pelabuhan Tanjung Priok setiap menjelang Puasa dan Lebaran selalu menjadi ancaman bagi memburuknya performance dwelling time di pelabuhan tersebut.

Menurutnya, kondisi itu dapat terjadi lantaran para pemangku kepentingan di pelabuhan seperti Otoritas Pelabuhan (OP) dan PT Pelindo II tidak bersikap antisipatif terhadap kenaikan arus barang.

"Ini sudah dekat puasa dan lebaran, biasanya ada lonjakan arus barang secara signifikan. Kalau tidak diantisipasi dari sekarang, Priok akan kongesti," katanya, Kamis (24/4/2014).

Dia pesimistik kemampuan OP maupun manejemen Pelindo II mampu mengatasi sendiri masalah tersebut mengingat kondisi kapasitas dan ketersediaan infrastruktur di pelabuhan internasional itu tidak mengalami perubahan dari tahun-tahun sebelumnya.

"Sekarang, apa saja usaha OP untuk menghadapi lebaran dimana kapasitas infrastruktur tetap sama dengan  tahun lalu, tapi volumenya akan naik tinggi sampai 20% hingga 30% ini. Belum ada langkah kongkritnya," ujarnya.

Dia mengaharapkan agar para shipper mulai mengalihkan importnya ke Cikarang Dry Port (CDP) atau pelabuhan lain seperti Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Emas agar tidak mengalami dwelling time sampai dua pekan di Pelabuhan Tanjung Priok.

Sebab, imbuhnya, jika dwelling time di Priok terus memburuk, citra sistem logistik di Indonesia akan memburuk di dunia internasional.

"Sudah saatnya, impor maupun ekspor melalui Tanjung Priok dialihkan melalui pelabuhan lain agar kegiatan ini tidak menumpuk di satu pelabuhan," katanya.

Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit mengatakan pihaknya mendorong OP sebagai wakil pemerintah di pelabuhan untuk melakukan koordinasi lebih intens dengan instansi kepelabuhanan terkait.

Koordinasi itu berkaitan dengan sikap antisipatif pemerintah untuk menghadapi lonjakan arus barang pada saat menjelang bulan puasa dan libur lebaran.

"Kalau koordinasi masih masalah juga, tapi sudah banyak perubahan. Siapa sih yang mau disalahkan bahwa dia yang menyebabkan dwelling time," ujarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhamad Hilman
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper